Viva Yoga Mauladi: PAN Tidak Baper dengan Hasil Survei
Jum'at, 02 April 2021 - 22:33 WIB
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku tidak panik dan tidak baper dengan hasil survei sejumlah lembaga survei belakangan ini. Dalam sejumlah survei, elektabilitas PAN ada di kisaran 1-2 persen.
"PAN tidak kaget, tidak panik, dan juga tidak 'baper' dengan hasil survei itu karena sejak 2004 hingga tahun 2021 saat ini ketika PAN disurvei, elektabilitasnya ya selalu berkisar antara 1 sampai 2% saja. Meski PAN masif membuat program dan kegiatan masyarakat, tetapi ketika disurvei hasilnya selalu konstan, menjadi 'partai Nasakom', partai yang nasibnya satu koma saja," jelas Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi kepada SINDOnews, Jumat (2/4/2021).
Menurut Yoga, kalau berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei tersebut maka sejak Pemilu 2004 PAN seharusnya tidak lolos parlimentary threshold. Kenyataannya, hasil perolehan suara PAN di pemilu ternyata berbeda 500% dengan hasil survei.
"Di Pemilu 2004 PAN memperoleh suara nasional sebesar 6,44%, Pemilu 2009 sebesar 6,01%, Pemilu 2014 sebesar 7,59%, dan Pemilu 2019 sebesar 6,84%," jelasnya.
Jadi, lanjut Yoga, ada perbedaan sebesar 500% antara prediksi melalui hasil survei oleh para lembaga survei dengan hasil resmi pemilu yang ditetapkan oleh KPU.
"Aneh kan? Masak hasilnya berbeda 500% ketika PAN di survei. Apakah lembaga survei itu tidak kredibel? Tidak berlandaskan pada kaidah ilmiah? Atau karena faktor lain?" ujarnya.
Juru Bicara (Jubir) DPP PAN ini menambahkan, salah satu alasan para surveyor ketika pihaknya menanyakan mengapa hasil survei selalu berbeda dengan hasil pemilu, mereka menjawab karena yang berperan penting adalah pergerakan para caleg PAN sehingga hasil pemilu berbeda dengan hasil survei.
"PAN tidak kaget, tidak panik, dan juga tidak 'baper' dengan hasil survei itu karena sejak 2004 hingga tahun 2021 saat ini ketika PAN disurvei, elektabilitasnya ya selalu berkisar antara 1 sampai 2% saja. Meski PAN masif membuat program dan kegiatan masyarakat, tetapi ketika disurvei hasilnya selalu konstan, menjadi 'partai Nasakom', partai yang nasibnya satu koma saja," jelas Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi kepada SINDOnews, Jumat (2/4/2021).
Menurut Yoga, kalau berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei tersebut maka sejak Pemilu 2004 PAN seharusnya tidak lolos parlimentary threshold. Kenyataannya, hasil perolehan suara PAN di pemilu ternyata berbeda 500% dengan hasil survei.
"Di Pemilu 2004 PAN memperoleh suara nasional sebesar 6,44%, Pemilu 2009 sebesar 6,01%, Pemilu 2014 sebesar 7,59%, dan Pemilu 2019 sebesar 6,84%," jelasnya.
Jadi, lanjut Yoga, ada perbedaan sebesar 500% antara prediksi melalui hasil survei oleh para lembaga survei dengan hasil resmi pemilu yang ditetapkan oleh KPU.
Baca Juga
"Aneh kan? Masak hasilnya berbeda 500% ketika PAN di survei. Apakah lembaga survei itu tidak kredibel? Tidak berlandaskan pada kaidah ilmiah? Atau karena faktor lain?" ujarnya.
Juru Bicara (Jubir) DPP PAN ini menambahkan, salah satu alasan para surveyor ketika pihaknya menanyakan mengapa hasil survei selalu berbeda dengan hasil pemilu, mereka menjawab karena yang berperan penting adalah pergerakan para caleg PAN sehingga hasil pemilu berbeda dengan hasil survei.
tulis komentar anda