Fakta-Fakta Serangan di Mabes Polri dan Bom Bunuh Diri Makassar

Kamis, 01 April 2021 - 08:21 WIB
Terduga teroris di Gereja Katedral Makassar melancarkan aksinya dengan cara meledakkan diri melalui bom yang sudah ada di tubuhnya. Sedangkan terduga teroris di Mabes Polri melancarkan aksinya dengan senjata api. ZA, sempat melepaskan tembakan sebanyak enam kali sebelum akhirnya ditembak mati polisi.

Baca juga: Penyerang Mabes Polri Tewas karena Tembakan Mematikan di Jantung



3. Libatkan Perempuan

Aksi terorisme di Makassar maupun Mabes Polri sama-sama melibatkan perempuan. Dalam insiden Makassar, pelaku pengeboman berjumlah dua orang yang terdiri dari pasangan suami istri. Sedangkan terduga pelaku di Mabes Polri melancarkan aksinya seorang diri alias lone wolf. Ia adalah ZA, perempuan kelahiran 1995 atau generasi milenial.

4. Pola Senyap dan Koboi

Aksi terorisme di Makassar terbilang senyap. Tanpa dinyana, sebanyak dua orang yang berboncengan di satu motor hendak menerobos masuk Gereja Katedral. Akan tetapi, usaha terduga pelaku kandas karena dihalangi oleh petugas keamanan. Hanya dalam hitungan detik, bom bunuh diri pun terjadi hingga menewaskan pelaku dan melukai sejumlah orang lainnya.

Sedangkan aksi terorisme di Mabes Polri bak koboi. Terduga pelaku menenteng pistol saat menerobos masuk markas pusat Korps Bhayangkara. Terduga bahkan sempat melepaskan tembakan enam kali secara sporadis sebelum akhirnya ditembak mati.
(abd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More