Pertarungan Ideologis 2024 Jadi Alasan Moeldoko Terima Tawaran Pimpin Demokrat
Minggu, 28 Maret 2021 - 13:15 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko mengungkap alasan yang membuat dirinya memutuskan tawaran untuk memimpin Partai Demokrat lewat forum Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deliserdang beberapa waktu lalu.
Moeldoko menyatakan sebagai orang yang didaulat memimpin Partai Demokrat, dia melihat ada kekisruhan yang sudah terjadi. Dimana, arah Demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
Di samping itu, dia membeberkan alasan yang membuat dirinya menerima tawaran memimpin partai daro para kader partai Demokrat yang hadir dalam forum KLB. "Ada situasi khusus dalam perpolitikan nasional yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024," kata Moeldoko dalam akun instagramnya @dr_moeldoko, Minggu (28/3/2021).
Eks Panglima TNI itu menyebut pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Menurutnya, ini telah menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas pada 2045.
Lebih parahnya, kata dia, ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh demorkat. Oleh karena itu, Moeldoko menegaskan bahwa hal ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara. "Untuk itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat," ujar dia.
Moeldoko menyatakan sebagai orang yang didaulat memimpin Partai Demokrat, dia melihat ada kekisruhan yang sudah terjadi. Dimana, arah Demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
Di samping itu, dia membeberkan alasan yang membuat dirinya menerima tawaran memimpin partai daro para kader partai Demokrat yang hadir dalam forum KLB. "Ada situasi khusus dalam perpolitikan nasional yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024," kata Moeldoko dalam akun instagramnya @dr_moeldoko, Minggu (28/3/2021).
Eks Panglima TNI itu menyebut pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Menurutnya, ini telah menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas pada 2045.
Lebih parahnya, kata dia, ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh demorkat. Oleh karena itu, Moeldoko menegaskan bahwa hal ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara. "Untuk itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat," ujar dia.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda