Kubu Moeldoko Colek Ibas Soal Hambalang, Andi Mallarangeng Pasang Badan
Jum'at, 26 Maret 2021 - 18:57 WIB
JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menjawab kicauan kubu Demokrat Kongres Luar Biasa (KLB), Max Sopachua dan pendukung Moeldoko lainnya yang meminta agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus Hambalang , karena masih ada elite Demokrat yang tidak tersentuh.
Menurutnya, itu hanya pengalihan isu yang dibuat kubu Moeldoko karena mereka tidak bisa menjelaskan kepada publik soal KLB abal-abal di Sibolangit, Deli Serdang itu.
"Respons saya, ini cuma pengalihan isu. Pak Moeldoko dan pendukung KLB abal-abalnya tidak mampu menjelaskan kepada publik mengapa KLB abal-abal itu tidak abal-abal. Berapa banyak pemilik suara, Ketua-ketua DPD dan DPC yang hadir dalam KLB tersebut dan siapa saja. Juga, apakah penyelenggaraan KLB tersebut sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020 yang telah disahkan oleh Menkumham," ujar Andi saat dihubungi, Jumat (26/3/2021).
Juru Bicara (Jubir) Presiden RI ke-6 ini melanjutkan Moeldoko dan gerombolannya juga tidak bisa menjelaskan bagaimana mungkin dia sebagai orang luar dan bukan kader partai, tidak pernah berkeringat di Partai Demokrat, tidak ada kontribusi terhadap Partai Demokrat, tidak mengerti manifesto politik Partai Demokrat, dan elektabilitasnya hanya 0,% tiba-tiba dipilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
"Lalu mereka justru menyerang membabi-buta kepada SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) atau Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono). Kalau soal Hambalang, itu tidak ada urusan sama sekali dengan Ibas," tegas Andi.
Menurut dia, apa yang telah dilakukan SBY kala itu sebagai Ketua Dewan Pembina adalah tindakan penyelamatan Partai Demokrat karena Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat itu tengah bermasalah.
"Kalau Pak SBY, justru Pak SBY sebagai Ketua Dewan Pembina,melakukan penyelamatan terhadap partai, karena saudara Anas sebagai Ketum terkena masalah hukum," bebernya.
Adapun keterkaitan orang lain dalam kasus Hambalang tapi belum dihukum, dia juga meminta agar kader-kader partai lain juga diperiksa, terlebih orang-orang itu juga disebut dalam persidangan.
"Mestinya juga dicek kader-kader partai lain yang juga terungkap di persidangan dan sudah menjadi pemberitaan yang luas. Orangnya jelas kok," tukas Andi.
Menurutnya, itu hanya pengalihan isu yang dibuat kubu Moeldoko karena mereka tidak bisa menjelaskan kepada publik soal KLB abal-abal di Sibolangit, Deli Serdang itu.
"Respons saya, ini cuma pengalihan isu. Pak Moeldoko dan pendukung KLB abal-abalnya tidak mampu menjelaskan kepada publik mengapa KLB abal-abal itu tidak abal-abal. Berapa banyak pemilik suara, Ketua-ketua DPD dan DPC yang hadir dalam KLB tersebut dan siapa saja. Juga, apakah penyelenggaraan KLB tersebut sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020 yang telah disahkan oleh Menkumham," ujar Andi saat dihubungi, Jumat (26/3/2021).
Juru Bicara (Jubir) Presiden RI ke-6 ini melanjutkan Moeldoko dan gerombolannya juga tidak bisa menjelaskan bagaimana mungkin dia sebagai orang luar dan bukan kader partai, tidak pernah berkeringat di Partai Demokrat, tidak ada kontribusi terhadap Partai Demokrat, tidak mengerti manifesto politik Partai Demokrat, dan elektabilitasnya hanya 0,% tiba-tiba dipilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
"Lalu mereka justru menyerang membabi-buta kepada SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) atau Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono). Kalau soal Hambalang, itu tidak ada urusan sama sekali dengan Ibas," tegas Andi.
Menurut dia, apa yang telah dilakukan SBY kala itu sebagai Ketua Dewan Pembina adalah tindakan penyelamatan Partai Demokrat karena Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat itu tengah bermasalah.
"Kalau Pak SBY, justru Pak SBY sebagai Ketua Dewan Pembina,melakukan penyelamatan terhadap partai, karena saudara Anas sebagai Ketum terkena masalah hukum," bebernya.
Adapun keterkaitan orang lain dalam kasus Hambalang tapi belum dihukum, dia juga meminta agar kader-kader partai lain juga diperiksa, terlebih orang-orang itu juga disebut dalam persidangan.
"Mestinya juga dicek kader-kader partai lain yang juga terungkap di persidangan dan sudah menjadi pemberitaan yang luas. Orangnya jelas kok," tukas Andi.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda