TP3 Optimistis Insiden Penembakan Laskar FPI Bisa Dituntaskan Secara Transparan
Kamis, 25 Maret 2021 - 04:35 WIB
JAKARTA - Sekretaris Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI , Marwan Batubara menegaskan pihaknya optimis bahwa kasus insiden penembakan anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek bisa dituntaskan secara transparan.
“Terkait dengan masalah upaya dari Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar FPI yang sampai saat ini terus berupaya agar kasus ini bisa dituntaskan sesuai dengan hukum yang berlaku, berkeadilan dan juga dilakukan dengan proses hukum yang transparan,” ujar Marwan dikutip dari kanal YouTube Amien Rais Official, Rabu (24/3/2021).
Marwan pun optimis bahwa kasus ini akan dibuka seterang-terangnya. “Nah sejauh ini memang sejak pernyataan sikap yang dinyatakan oleh TP3 pada tanggal 21 Januari ya sekitar 2 bulan yang lalu di Hotel Century Park, sampai dengan hari ini kami dari TP3 masih tetap optimis bahwa kasus ini akan bisa dibuka seterang-terangnya, itu keyakinan kami,” tegasnya.
“Terserah Kalau Pak Jokowi dan semua anak buahnya yah terutama pak Mahfud atau Kapolri berpikiran lain, kami tidak masalah. Tapi keyakinan Kami adalah demikian,” sambungMarwan.
Marwan pun mengungkapkan bahwa awalnya TP3 tidak yakin bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Dan terakhir kami juga sebetulnya awalnya pesimis dan tidak berharap untuk bisa bertemu dengan Presiden. Malah pernah kami nyatakan dari TP3, kami tidak merengek-rengek untuk minta ketemu Presiden,” jelasnya.
Namun, kata Marwan, tiga hari kemudian Presiden Jokowi bersedia untuk bertemu dengan TP3. “Dan saat itu sekitar 3 hari sebelum bertemu dengan Presiden, kami menyatakan bahwa Presiden ini tidak bersedia dan tidak dapat menuntaskan kasus tersebut. Nah justru karena statement itu, tiba-tiba kami diundang. Jadi bukan karena permintaan kami sebetulnya untuk beraudiensi dengan Pak Jokowi itu.”
Marwan mengungkapkan bahwa ada sejumlah langkah-langkah advokasi yang akan TP3 lakukan. “Seperti pada tanggal 21 Januari yang lalu kami nyatakan bahwa kami akan melakukan advokasi berkelanjutan. Karena berangkat dari optimisme bahwa kasus ini harus dan akan dituntaskan mestinya oleh pemerintah.”
“Kalau memang ya, Pak Jokowi itu yang katanya mengaku, saya Pancasila, saya NKRI ya, buktikanlah. Dan saya yakin rakyat di belakang Pak Jokowi kalau memang commited dan tidak hipokrit, hanya mengatakan saya Pancasila dalam prakteknya itu yang terjadi sebaliknya,” tutup Marwan.
“Terkait dengan masalah upaya dari Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar FPI yang sampai saat ini terus berupaya agar kasus ini bisa dituntaskan sesuai dengan hukum yang berlaku, berkeadilan dan juga dilakukan dengan proses hukum yang transparan,” ujar Marwan dikutip dari kanal YouTube Amien Rais Official, Rabu (24/3/2021).
Marwan pun optimis bahwa kasus ini akan dibuka seterang-terangnya. “Nah sejauh ini memang sejak pernyataan sikap yang dinyatakan oleh TP3 pada tanggal 21 Januari ya sekitar 2 bulan yang lalu di Hotel Century Park, sampai dengan hari ini kami dari TP3 masih tetap optimis bahwa kasus ini akan bisa dibuka seterang-terangnya, itu keyakinan kami,” tegasnya.
“Terserah Kalau Pak Jokowi dan semua anak buahnya yah terutama pak Mahfud atau Kapolri berpikiran lain, kami tidak masalah. Tapi keyakinan Kami adalah demikian,” sambungMarwan.
Marwan pun mengungkapkan bahwa awalnya TP3 tidak yakin bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Dan terakhir kami juga sebetulnya awalnya pesimis dan tidak berharap untuk bisa bertemu dengan Presiden. Malah pernah kami nyatakan dari TP3, kami tidak merengek-rengek untuk minta ketemu Presiden,” jelasnya.
Namun, kata Marwan, tiga hari kemudian Presiden Jokowi bersedia untuk bertemu dengan TP3. “Dan saat itu sekitar 3 hari sebelum bertemu dengan Presiden, kami menyatakan bahwa Presiden ini tidak bersedia dan tidak dapat menuntaskan kasus tersebut. Nah justru karena statement itu, tiba-tiba kami diundang. Jadi bukan karena permintaan kami sebetulnya untuk beraudiensi dengan Pak Jokowi itu.”
Marwan mengungkapkan bahwa ada sejumlah langkah-langkah advokasi yang akan TP3 lakukan. “Seperti pada tanggal 21 Januari yang lalu kami nyatakan bahwa kami akan melakukan advokasi berkelanjutan. Karena berangkat dari optimisme bahwa kasus ini harus dan akan dituntaskan mestinya oleh pemerintah.”
“Kalau memang ya, Pak Jokowi itu yang katanya mengaku, saya Pancasila, saya NKRI ya, buktikanlah. Dan saya yakin rakyat di belakang Pak Jokowi kalau memang commited dan tidak hipokrit, hanya mengatakan saya Pancasila dalam prakteknya itu yang terjadi sebaliknya,” tutup Marwan.
(kri)
tulis komentar anda