Konflik Demokrat Dinilai Benamkan Elektabilitas AHY sebagai Capres 2024
Senin, 22 Maret 2021 - 08:14 WIB
JAKARTA - Elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih bertengger di posisi ke 6 sebagai capres/cawapres potensial di 2024 versi lembaga survei Indikator Politik Indonesia. AHY meraih persentase perolehan suara sebesar 4,1% dalam rilis hasil survei yang digelar, Minggu 21 Maret kemarin.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab mengatakan hasil survei tersebut menunjukkan tidak adanya peningkatan atau penurunan signifikan terkait tingkat keterpilihan AHY. "Kalau diperhatikan persentase elektabilitas AHY masih kisaran 4-6% jika dibandingkan hasil survei yang lalu. Bisa dikatakan stagnan bahkan ada kecenderungan menurun," ujarnya saat dihubungi, Senin (22/3/2021).
Fadhli mengatakan pada survei pertengahan hingga akhir tahun lalu elektabilitas AHY menyentuh 6% dan sempat menurun 4,8% versi indikator. Dan melorot lagi pada survei kali ini yang hanya sebesar 4,1%. Kondisi itu disebutnya berbanding terbalik dengan elektabilitas yang dimiliki figur lain seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Barat yang tren elektabilitas relatif 'silih berganti'. "Artinya konflik Internal PD dengan berbagai manuvernya tidak mampu mengerek elektabilitas AHY bahkan ada kecenderungan membenamkan dan jeblok," terang analis politik asal UIN Jakarta itu.
Namun demikian lanjutnya, hasil ini dinilai lebih baik ketimbang Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB), Moeldoko yang sama sekali tidak terpantau radar survei pasca isu 'kudeta' yang menimpa partai tersebut. "Tentu saja hasil survei opini publik ini akan menjadi modal bagi kedua kubu dalam meramu strategi ke depan, bukan hanya bagi kubu AHY yang masuk papan tengah hasil survei, tetapi juga kubu Moeldoko yang sama sekali belum terpantau," kata Fadhli.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab mengatakan hasil survei tersebut menunjukkan tidak adanya peningkatan atau penurunan signifikan terkait tingkat keterpilihan AHY. "Kalau diperhatikan persentase elektabilitas AHY masih kisaran 4-6% jika dibandingkan hasil survei yang lalu. Bisa dikatakan stagnan bahkan ada kecenderungan menurun," ujarnya saat dihubungi, Senin (22/3/2021).
Baca Juga
Fadhli mengatakan pada survei pertengahan hingga akhir tahun lalu elektabilitas AHY menyentuh 6% dan sempat menurun 4,8% versi indikator. Dan melorot lagi pada survei kali ini yang hanya sebesar 4,1%. Kondisi itu disebutnya berbanding terbalik dengan elektabilitas yang dimiliki figur lain seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Barat yang tren elektabilitas relatif 'silih berganti'. "Artinya konflik Internal PD dengan berbagai manuvernya tidak mampu mengerek elektabilitas AHY bahkan ada kecenderungan membenamkan dan jeblok," terang analis politik asal UIN Jakarta itu.
Namun demikian lanjutnya, hasil ini dinilai lebih baik ketimbang Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB), Moeldoko yang sama sekali tidak terpantau radar survei pasca isu 'kudeta' yang menimpa partai tersebut. "Tentu saja hasil survei opini publik ini akan menjadi modal bagi kedua kubu dalam meramu strategi ke depan, bukan hanya bagi kubu AHY yang masuk papan tengah hasil survei, tetapi juga kubu Moeldoko yang sama sekali belum terpantau," kata Fadhli.
(cip)
tulis komentar anda