Pakai Sepatu Seharga Rp80 Juta, Hotman Paris: Saya Keren Setiap Hari
Sabtu, 20 Maret 2021 - 12:09 WIB
Pengacara senior Hotman Paris Hutapea memakai sepatu seharga Rp80 juta saat bertemu Menko Polhukam Mahfud MD di Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Foto/hans suyono
JAKARTA - Bertemu Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD di Kedai Kopi Johny di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada sabtu pagi (20/03/2020), Hotman Paris Hutapea mengenakan jas berwarna hijau keemasan selaras dengan sepatu berwarna keemasan.
Saat ditanyai oleh pers, Hotman Paris memamerkan sepatu bermerek Loubuttin berwarna emas tersebut. “Saya kalau masalah outfit, bukan hari ini saya keren. Setiap hari saya keren. harga sepatunya itu di kisaran 80 juta rupiah,” ucapnya.
Pengacara kondang tersebut diketahui senang mengoleksi barang barang mewah, mulai dari Louis Vuitton hingga Christian Loubuttin. Meskipun dia selalu nampak selalu mengenakan barang barang mewah, dia juga menuturkan selalu memperjuangkan hak hak rakyat kecil.
Pertemuannya dengan Mahfud MD tersebut membahas tentang permohonan penghapusan pencemaran nama baik sebagai tindakan pidana dalam undang undang. Ia sebagai pengacara terkenal meminta agar tindak pidana tersebut diganti sebagai tindak perdata sebab, banyak rakyat kecil yang menjadi korban dari undang undang tersebut.
Saat ditanyai oleh pers, Hotman Paris memamerkan sepatu bermerek Loubuttin berwarna emas tersebut. “Saya kalau masalah outfit, bukan hari ini saya keren. Setiap hari saya keren. harga sepatunya itu di kisaran 80 juta rupiah,” ucapnya.
Pengacara kondang tersebut diketahui senang mengoleksi barang barang mewah, mulai dari Louis Vuitton hingga Christian Loubuttin. Meskipun dia selalu nampak selalu mengenakan barang barang mewah, dia juga menuturkan selalu memperjuangkan hak hak rakyat kecil.
Baca Juga
Pertemuannya dengan Mahfud MD tersebut membahas tentang permohonan penghapusan pencemaran nama baik sebagai tindakan pidana dalam undang undang. Ia sebagai pengacara terkenal meminta agar tindak pidana tersebut diganti sebagai tindak perdata sebab, banyak rakyat kecil yang menjadi korban dari undang undang tersebut.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda