Jadikan Arena Kongres HMI sebagai Arena Adu Gagasan Baru
Kamis, 18 Maret 2021 - 20:25 WIB

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar kongres secara hybrid, di Surabaya, pada 17-22 Maret 2021. Foto/Istimewa
JAKARTA - Organisasi kemahasiswaan terbesar di negeri ini, salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar kongres secara hybrid, di Surabaya, 17-22 Maret 2021
Untuk para utusan (pemilik hak suara/pilih) tetap hadir di Kota Surabaya secara tatap muka namun protokol kesehatan ketat.
Para peserta atau utusan ditempatkan dengan cara terpisah di dua tempat, yakni di Islamic Center, Dukung Kupang Surabaya, dan di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya. Kongres HMI kali ini digelar berbeda dan harus memenuhi standar protokol kesehatan Covid-19.
Sementara, para peserta peninjau tidak diperkenankan hadir ke Surabaya. Mereka cukup mengikuti forum persidangan melalui virtual di kantor cabangnya masing-masing.
Agung, selaku kader HMI Sulawesi Selatan Barat angkat bicara mengenai Kongres HMI XXXI ini. Dia meminta Presiden Joko Widodo memberikan sanksi tegas apabila ada oknum pemerintahan terlibat dalam kongres HMI ke XXXI dalam hal ini terindikasi barmain atau berinvestasi.
Baca juga: Buka Kongres HMI, Gubernur Khofifah: Warga Jawa Timur Bahagia Presiden Jokowi Pakai Batik Madura
Dia berharap Kongres HMI berjalan dengan tertib. “Jangan sampai molor. Kita harus menunjukkan ke publik bahwa HMI bisa melaksanakan kongres dengan arif dan bijaksana di tengah situasi bangsa yang sedang prihatin ini,” katanya.
Agung juga berharap para kontestan yang akan ikut kontestasi kongres HMI menjadikan arena kongres sebagai arena adu gagasan baru yang bernas dan orisinil. Bukan adu konflik apalagi sampai adu kekuatan uang (money politics).
Dengan demikian, kata dia, kongres ini tidak sekadar seremonial memilih ketua umum HMI yang baru saja. Tetapi benar-benar melahirkan sosok pemimpin baru yang mampu menerjemahkan segala perubahan sosial yang terjadi dan mengembalikan HMI kepada khittah HMI.
Baca juga: Presiden Jokowi Percaya HMI Bisa Jadi Lokomotif Kemajuan Bangsa
Untuk para utusan (pemilik hak suara/pilih) tetap hadir di Kota Surabaya secara tatap muka namun protokol kesehatan ketat.
Para peserta atau utusan ditempatkan dengan cara terpisah di dua tempat, yakni di Islamic Center, Dukung Kupang Surabaya, dan di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya. Kongres HMI kali ini digelar berbeda dan harus memenuhi standar protokol kesehatan Covid-19.
Sementara, para peserta peninjau tidak diperkenankan hadir ke Surabaya. Mereka cukup mengikuti forum persidangan melalui virtual di kantor cabangnya masing-masing.
Agung, selaku kader HMI Sulawesi Selatan Barat angkat bicara mengenai Kongres HMI XXXI ini. Dia meminta Presiden Joko Widodo memberikan sanksi tegas apabila ada oknum pemerintahan terlibat dalam kongres HMI ke XXXI dalam hal ini terindikasi barmain atau berinvestasi.
Baca juga: Buka Kongres HMI, Gubernur Khofifah: Warga Jawa Timur Bahagia Presiden Jokowi Pakai Batik Madura
Dia berharap Kongres HMI berjalan dengan tertib. “Jangan sampai molor. Kita harus menunjukkan ke publik bahwa HMI bisa melaksanakan kongres dengan arif dan bijaksana di tengah situasi bangsa yang sedang prihatin ini,” katanya.
Agung juga berharap para kontestan yang akan ikut kontestasi kongres HMI menjadikan arena kongres sebagai arena adu gagasan baru yang bernas dan orisinil. Bukan adu konflik apalagi sampai adu kekuatan uang (money politics).
Dengan demikian, kata dia, kongres ini tidak sekadar seremonial memilih ketua umum HMI yang baru saja. Tetapi benar-benar melahirkan sosok pemimpin baru yang mampu menerjemahkan segala perubahan sosial yang terjadi dan mengembalikan HMI kepada khittah HMI.
Baca juga: Presiden Jokowi Percaya HMI Bisa Jadi Lokomotif Kemajuan Bangsa
(dam)
Lihat Juga :