Di Tengah Kisruh Demokrat, SBY Bicara soal Kebenaran dan Keadilan
Kamis, 18 Maret 2021 - 14:24 WIB
"Kau harus bersyukur ketika jagad raya mengamini kata-katamu bahwa tak ada jalan yang lunak untuk meraih cita-cita yang besar. Juga tak ada yang serba mudah untuk mengatasi masalah yang berat. Terhadap itu semua, sejarah telah mencatat bahwa yang kau katakan itu juga telah kau jalankan dalam perjalanan hidupmu. Saat ini kau juga tengah melakukannya lagi. Artinya kau bukan termasuk golongan yang mudah menyerah. Semangat dan tekadmu tak mudah patah. Ini modal penting bagimu dan semua pemimpin partai, dalam meraih sukses di hadapan. Barangkali kau sering merasa lemah ketika menghadapi yang kuat. Apalagi sangat kuat. Namun, jangan lupa... jika Tuhan menakdirkan, yang lemah-lemah itu akan diangkat menjadi yang kuat. Sementara itu, barangkali kau juga merasa sangat berat untuk mendapatkan kebenaran dan keadilan yang sejati. Seolah jalan di hadapanmu tertutup. Tak ada yang terbuka. Ada jurang yang sangat dalam dan tebing tinggi yang amat terjal. Namun percayalah, hukum kehidupan mengajarkan bahwa pada akhirnya kebenaran dan keadilan akan datang. Datangnya mungkin lambat, tapi pasti"
Di penghujung bisikan nurani itu aku segera terjaga. Aku tengadahkan tanganku seraya berucap "terima kasih Tuhan". Betapa tenteram rasa hatiku ketika Sang Pencipta kuyakini telah menguatkan hati dan pikiranku.
Aku dilahirkan untuk mencintai kedamaian. Bukan pertentangan dan kekerasan. Namun, bagaimanapun aku lebih mencintai kebenaran dan keadilan. Jika kebenaran dan keadilan tegak, damailah hati kita. Damailah negara kita. Damailah dunia kita.
Ya Allah, kabulkanlah permintaanku akan hadirnya kedamaian, kebenaran dan keadilan di negeri tercinta ini. KepadaMu aku berserah diri, dan kepadaMu aku memohon pertolongan.
Cikeas, 15 Maret 2021
Di penghujung bisikan nurani itu aku segera terjaga. Aku tengadahkan tanganku seraya berucap "terima kasih Tuhan". Betapa tenteram rasa hatiku ketika Sang Pencipta kuyakini telah menguatkan hati dan pikiranku.
Aku dilahirkan untuk mencintai kedamaian. Bukan pertentangan dan kekerasan. Namun, bagaimanapun aku lebih mencintai kebenaran dan keadilan. Jika kebenaran dan keadilan tegak, damailah hati kita. Damailah negara kita. Damailah dunia kita.
Ya Allah, kabulkanlah permintaanku akan hadirnya kedamaian, kebenaran dan keadilan di negeri tercinta ini. KepadaMu aku berserah diri, dan kepadaMu aku memohon pertolongan.
Cikeas, 15 Maret 2021
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda