Demi 2024, Moeldoko Pertaruhkan Seluruh Devisa Politik di KLB Demokrat
Sabtu, 06 Maret 2021 - 13:00 WIB
JAKARTA - Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar kelompok kontra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di internal Partai Demokrat akhirnya benar-benar terlaksana. Tak acuh soal kontroversi legalitasnya, KLB digelar di Hotel The Hill, Sibolangit, Sumatera Utara.
KLB dengan agenda tunggal pemilihan ketua umum pengganti AHY itu dilaksanakan lebih cepat dari rencana dan berlangsung kilat. Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang sejak awal telah disebut-sebut kubu Cikeas sebagai otak di balik gerakan”kudeta” itu mulus terpilih sebagai ketua umum.
(Baca: Mahfud MD Akhirnya Bicara Soal KLB Partai Demokrat, Ini Katanya)
Pengamat dan aktivis Rocky Gerung menilai KLB Sibolangit adalah basis persiapan politik 2024. Momentum ini dianggap sebagai investasi terakhir dengan mengerahkan seluruh daya kemampuan yang dimiliki.
”Artinya seluruh cadangan devisa politiknya dia taruh di Sibolangit. Kalau berhasil dia akan melenggang sukses menuju 2024, kalau gagal maka reputasi politiknya akan terhenti,” tutur Rocky dalam video wawancara dengan wartawan senior Hersuberno Arif di youtube, Sabtu (6/3/2021).
(Baca: Kuasai Demokrat, Batu Loncatan Moeldoko Menuju Pilpres 2024?)
Dari Sibolangit itulah, Rocky melihat Moeldoko bertaruh habis-habisan. ”Tentu banyak sponsor di belakangnya karena tidak mungkin Pak Moeldoko mau mengambil risiko itu,” ujar aktivis yang pernah mengaku sebagai mentor AHY dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta lalu itu.
Nama Moeldoko memang telah masuk dalam radar survei calon presiden potensial di sejumlah lembaga survei. Tetapi dengan elektabilitas sangat rendah. Survei yang dilakukan Lembaga survei Parameter Politik Indonesia pada 3-8 Februari 2021 menghasilkan angka elektabilitas 0,2 persen untuk Moeldoko. Pun demikian hasil survei LSI pada 25-31 Januari 2021 elektabilitas mantan Panglima TNI itu 0,0%.
KLB dengan agenda tunggal pemilihan ketua umum pengganti AHY itu dilaksanakan lebih cepat dari rencana dan berlangsung kilat. Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang sejak awal telah disebut-sebut kubu Cikeas sebagai otak di balik gerakan”kudeta” itu mulus terpilih sebagai ketua umum.
(Baca: Mahfud MD Akhirnya Bicara Soal KLB Partai Demokrat, Ini Katanya)
Pengamat dan aktivis Rocky Gerung menilai KLB Sibolangit adalah basis persiapan politik 2024. Momentum ini dianggap sebagai investasi terakhir dengan mengerahkan seluruh daya kemampuan yang dimiliki.
”Artinya seluruh cadangan devisa politiknya dia taruh di Sibolangit. Kalau berhasil dia akan melenggang sukses menuju 2024, kalau gagal maka reputasi politiknya akan terhenti,” tutur Rocky dalam video wawancara dengan wartawan senior Hersuberno Arif di youtube, Sabtu (6/3/2021).
(Baca: Kuasai Demokrat, Batu Loncatan Moeldoko Menuju Pilpres 2024?)
Dari Sibolangit itulah, Rocky melihat Moeldoko bertaruh habis-habisan. ”Tentu banyak sponsor di belakangnya karena tidak mungkin Pak Moeldoko mau mengambil risiko itu,” ujar aktivis yang pernah mengaku sebagai mentor AHY dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta lalu itu.
Nama Moeldoko memang telah masuk dalam radar survei calon presiden potensial di sejumlah lembaga survei. Tetapi dengan elektabilitas sangat rendah. Survei yang dilakukan Lembaga survei Parameter Politik Indonesia pada 3-8 Februari 2021 menghasilkan angka elektabilitas 0,2 persen untuk Moeldoko. Pun demikian hasil survei LSI pada 25-31 Januari 2021 elektabilitas mantan Panglima TNI itu 0,0%.
(muh)
tulis komentar anda