2 Kasus Mutasi Covid-19 dari Inggris Terdeteksi Masuk Indonesia dari Arab Saudi

Rabu, 03 Maret 2021 - 08:15 WIB
Dua kasus baru Covid-19 di Indonesia diketahui merupakan varian atau mutasi dari Inggris yang masuk dari Arab Saudi. Foto/ist
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan dua kasus baru Covid-19 strain United Kingdom (UK) mutation B177 dari Inggris terdeteksi masuk Indonesia dari Arab Saudi .

“Memang yang Pak Wamen sampaikan betul, kita menemukan dua kasus masuk dari Saudi Arabia di pertengahan Januari yang memiliki jenis baru ini,” ungkap Menkes BGS sapaan akrabnya dikutip dalam dialog secara virtual di sebuah stasiun televisi swasta, Rabu (3/3/2021).

(Baca: Menkes Sebut Belum Ada Bukti Mutasi B117 Lebih Fatal, Hanya Lebih Menular)

Sebelumnya tepat pada peringatan satu tahun pandemi Covid-19, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengumumkan dua kasus pertama dari mutasi Covid-19 strain B177 dari Inggris ini.



“Ada berita yang saya terima dari 1 tahun kita melakukan refleksi. Kalau satu tahun yang lalu kita menemukan kasus 01 dan 02 Covid-19. Tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat 1 satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia,” ungkap Dante.

Budi mengatakan bahwa strain B117 ini juga dikenal sebagai 501Y dan sudah masuk ke negara-negara ASEAN, yakni Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.

“Memang strain ini atau B117, memang banyak yang bilang 501Y dari Inggris dan sudah masuk ke negara-negara ASEAN, contohnya Malaysia 24 Desember, Filipina 26 Januari, Thailand 15 Februari, Singapura 24 Desember,” kata Menkes BGS.

(Baca: Kasus Mutasi Covid-19 B117 Terdeteksi di Indonesia, Epidemolog Ingatkan untuk Tingkatkan 3T dan 5M)

Dia menjelaskan upaya deteksi B117 ini melalui whole genome sequencing (WGS) yang semakin diperkuat dengan kerjasama bersama Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.

“Apa ini belum terdeteksi di Indonesia? Kebetulan saya bersama pak Bambang Brodjo (Menristek) pada tanggal 8 Januari menandatangani perjanjian untuk bisa melakukan genome sequencing jadi deteksi strain virus baru secara lebih agresif. Yang tadinya setahun hanya 172 genome sequencing dilakukan, kemarin dalam sebulan kita sudah lakukan hampir 200,” ungkap Budi .
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More