Ketua YLKI Kebagian Bansos Beras 5 Kg Bantuan Presiden
Senin, 18 Mei 2020 - 16:56 WIB
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menunjukkan bansos beras seberat 5 kilogram bantuan presiden. Foto/Facebook Tulus Abadi
JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mendapatkan bantuan sosial (Bansos) dampak pandemi Covid-19 dari pemerintah pusat.
Hal tersebut diungkapkan Tulus dengan memposting fotonya di laman akun Facebooknya, Senin (18/5/2020) siang.
Dalam foto tersebut, Tulus yang mengenakan kaus polo berwarna merah itu menunjukkan beras lima kilogram bertuliskan Bantuan Presiden melalui Kementerian Sosial.
"Alhamdulillah dapat Bansos Beras 5 Kg, tidak kalah sama Mr Agus Pambagyo," tulis caption foto Tulus Abadi tersebut.( )
Saat ditanya apakah maksud dirinya menunjukkan foto itu untuk menyatakan bahwa pembagian bansos tersebut tidak tepat sasaran, Tulus mengaku berhak menerimanya.
"Lho saya berhak," kata Tulus dengan emoji tertawa melalui WhatsApp kepada SINDOnews, Senin (18/5/2020).
Tulus mengakui tidak mengetahui mekanisme pemberian bansos tersebut. "Saya tidak tahu mekanismenya apakah semua diberi atau tidak. Tapi setelah saya cek, di RT RW ku semua dapat, juga di lokasi lain di Jakarta," kata Tulus.
Dia pun berpendapat, seharusnya pembagian bansos itu lebih terarah. "Harusnya lebih terarah, sesuai data orang yang membutuhkan, sehingga tepat sasaran, mungkin bagian pendataan tidak mau repot," tuturnya.
Hal tersebut diungkapkan Tulus dengan memposting fotonya di laman akun Facebooknya, Senin (18/5/2020) siang.
Dalam foto tersebut, Tulus yang mengenakan kaus polo berwarna merah itu menunjukkan beras lima kilogram bertuliskan Bantuan Presiden melalui Kementerian Sosial.
"Alhamdulillah dapat Bansos Beras 5 Kg, tidak kalah sama Mr Agus Pambagyo," tulis caption foto Tulus Abadi tersebut.( )
Saat ditanya apakah maksud dirinya menunjukkan foto itu untuk menyatakan bahwa pembagian bansos tersebut tidak tepat sasaran, Tulus mengaku berhak menerimanya.
"Lho saya berhak," kata Tulus dengan emoji tertawa melalui WhatsApp kepada SINDOnews, Senin (18/5/2020).
Tulus mengakui tidak mengetahui mekanisme pemberian bansos tersebut. "Saya tidak tahu mekanismenya apakah semua diberi atau tidak. Tapi setelah saya cek, di RT RW ku semua dapat, juga di lokasi lain di Jakarta," kata Tulus.
Dia pun berpendapat, seharusnya pembagian bansos itu lebih terarah. "Harusnya lebih terarah, sesuai data orang yang membutuhkan, sehingga tepat sasaran, mungkin bagian pendataan tidak mau repot," tuturnya.
(dam)
tulis komentar anda