Rivalitas Tinggi, SBY vs Megawati Disebut El Clasico Politik Indonesia
Kamis, 18 Februari 2021 - 08:23 WIB
JAKARTA - Pengakuan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Marzuki Alie dalam sebuah diskusi di Channel YouTube Akbar Faisal Uncensored yang diunggah, Kamis, 11 Februari 2021 menyita perhatian banyak pihak. Sebagian pengamat politik menilai pengakuan Marzuki Alie itu berpotensi kembali menghidupkan dendam politik Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) .
Adapun dalam diskusi dengan Akbar Faisal itu, Marzuki Alie mengungkapkan SBY pernah menyampaikan bahwa Megawati Soekarnoputri dua kali kecolongan. Nah, mantan Kader Partai Demokrat Gede Pasek Suardika pun ikut angkat bicara mengenai hal tersebut.
"SBY dengan Mega memang El Clasico Politik Indonesia. Bahkan jauh sebelum sama-sama punya partai," kata Pasek Suardika kepada SINDOnews, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Kepada Marzuki Alie, SBY Bilang Megawati Dua Kali Kecolongan
Menurut Pasek, harus diakui bahwa pertandingan antara SBY dengan Megawati secara langsung, dua kali dimenangkan SBY. Kata Pasek, SBY dua kali unggul dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) melawan Megawati.
"Tetapi jika adu calon lain maka Mega selalu ungguli SBY. Mega menang sebagai pelatih, SBY menang jika sebagai pemain. Contoh Pilkada DKI atau Pilkada lainnya. Tapi Pilpres yang menang SBY," kata Pasek.
Maka itu, Pasek yang merupakan mantan anggota DPR RI dan DPD RI ini mengusulkan dalam Pilpres 2024 mendatang, SBY kembali bertarung dengan Megawati. Namun, SBY sebagai calon wakil presiden (Cawapres), sedangkan Megawati sebagai pelatih kandidat pesaing SBY.
Baca juga: Marzuki Alie Ungkap SBY Sebut Megawati 2 Kali Kecolongan, Begini Respons Politikus PDIP
"Jadi, kalau mau biar seru, maka 2024 nanti sebaiknya SBY sebagai pemain dan Mega sebagai Pelatih. Artinya SBY maju sebagai Cawapres dan Mega sebagai pelatih memasang calon lain untuk diusung. Nah itu baru akan seru. Biar seru aja, El Clasico Politik Indonesia Mega vs SBY," katanya.
Sekadar diketahui, El clasico merupakan istilah untuk setiap pertandingan sepak bola antara Barcelona dan Real Madrid. Dari sudut pandang bahasa Indonesia secara harfiah, el clasico mempunyai makna klasik.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Adapun dalam diskusi dengan Akbar Faisal itu, Marzuki Alie mengungkapkan SBY pernah menyampaikan bahwa Megawati Soekarnoputri dua kali kecolongan. Nah, mantan Kader Partai Demokrat Gede Pasek Suardika pun ikut angkat bicara mengenai hal tersebut.
"SBY dengan Mega memang El Clasico Politik Indonesia. Bahkan jauh sebelum sama-sama punya partai," kata Pasek Suardika kepada SINDOnews, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Kepada Marzuki Alie, SBY Bilang Megawati Dua Kali Kecolongan
Menurut Pasek, harus diakui bahwa pertandingan antara SBY dengan Megawati secara langsung, dua kali dimenangkan SBY. Kata Pasek, SBY dua kali unggul dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) melawan Megawati.
"Tetapi jika adu calon lain maka Mega selalu ungguli SBY. Mega menang sebagai pelatih, SBY menang jika sebagai pemain. Contoh Pilkada DKI atau Pilkada lainnya. Tapi Pilpres yang menang SBY," kata Pasek.
Maka itu, Pasek yang merupakan mantan anggota DPR RI dan DPD RI ini mengusulkan dalam Pilpres 2024 mendatang, SBY kembali bertarung dengan Megawati. Namun, SBY sebagai calon wakil presiden (Cawapres), sedangkan Megawati sebagai pelatih kandidat pesaing SBY.
Baca juga: Marzuki Alie Ungkap SBY Sebut Megawati 2 Kali Kecolongan, Begini Respons Politikus PDIP
"Jadi, kalau mau biar seru, maka 2024 nanti sebaiknya SBY sebagai pemain dan Mega sebagai Pelatih. Artinya SBY maju sebagai Cawapres dan Mega sebagai pelatih memasang calon lain untuk diusung. Nah itu baru akan seru. Biar seru aja, El Clasico Politik Indonesia Mega vs SBY," katanya.
Sekadar diketahui, El clasico merupakan istilah untuk setiap pertandingan sepak bola antara Barcelona dan Real Madrid. Dari sudut pandang bahasa Indonesia secara harfiah, el clasico mempunyai makna klasik.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(abd)
tulis komentar anda