Dampak PPKM, Keterpakaian Tempat Tidur RS Rujukan Covid-19 Alami Penurunan
Minggu, 14 Februari 2021 - 19:01 WIB
JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan adanya penurunan angka keterpakaian tempat tidur di Rumah Sakit rujukan saat dilaksanakannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali.
"Jadi kalau kita lihat hampir seluruh wilayah PPKM di 7 provinsi mengalami penurunan angka keterpakaian tempat tidur," ujar Dewi dalam Rapat Koordinasi PPKM secara Mikro secara daring, Minggu (14/3/2021).
Pengukuran keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan dengan menggunakan BOR (Bed Occupancy Ratio) atau angka penggunaan tempat tidur. Dewi mengungkapkan untuk DKI Jakarta menurunkan BOR sekitar 17% selama masa PPKM, dengan border line BOR per 13 Februari yakni 70,32%. "Kita lihat DKI Jakarta sebelumnya 87,82% pada masa sebelum PPKM saat ini berhasil di angka 70,32% per tanggal 13 Februari," katanya.
Sedangkan untuk enam provinsi lainnya yakni Jawa Barat, Bali, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur berhasil menurunkan BOR kurang dari 70%. "Jawa Barat bahkan sudah turun semula 80,45% sekarang di bahwah 56,90%, Banten sebelumnya 87,59% sekarang sudah di angka 65,90%, kemudian Bali ini cukup stabil angkanya di angka sekitar 60,82% masih di bawah 70%, Jogja 78,19% ke 58,43%, Jawa Tengah 76,47% bahkan turun dibawah 39,40% ini cukup signifikan. Kemudian Jawa Timur dari 78,62% ke 52,04%," jelasnya.
Sedangkan untuk kasus aktif, hampir di tujuh provinsi Jawa-Bali mengalami penurunan selama diberlakukannya PPKM yang pelaksanaannya sudah hampir lima minggu. "Tren DKI Jakarta juga menurun dari 9% ke 6%, Jawa Barat ini sempat naik di tahap1 tahap 2 sudah mulai lebih turun tapi masih lebih tinggi sekarang sudah sama dengan kondisi di awal jadi kalau kita lihat ini grafiknya sudah naik kemudian turun dan harapannya akan turun terus," katanya.
Dewi mengungkapkan untuk Provinsi Bali dan Jawa Tengah sudah mulai menurun. Sebelum PPKM, kata dia, di Bali sebanyak 7,81%, setelah PPKM tahap pertama naik 12,03%. Dan pada PPKM 13 Februari turun kembali menjadi 9,68%. Sedangkan Jawa Tengah sebelum PPKM yakni 28,28%, dan naik pada PPKM tahap II menjadi 31,72. Dan sekarang pada 13 Februari turun menjadi 31,36. "Jadi kalau kita lihat selama hampir lima pekan pelaksanaan PPKM 5 dari 7 provinsi sudah berhasil menurunkan persantese kasus aktif yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta," pungkasnya. Raka Dwi Novianto
"Jadi kalau kita lihat hampir seluruh wilayah PPKM di 7 provinsi mengalami penurunan angka keterpakaian tempat tidur," ujar Dewi dalam Rapat Koordinasi PPKM secara Mikro secara daring, Minggu (14/3/2021).
Pengukuran keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan dengan menggunakan BOR (Bed Occupancy Ratio) atau angka penggunaan tempat tidur. Dewi mengungkapkan untuk DKI Jakarta menurunkan BOR sekitar 17% selama masa PPKM, dengan border line BOR per 13 Februari yakni 70,32%. "Kita lihat DKI Jakarta sebelumnya 87,82% pada masa sebelum PPKM saat ini berhasil di angka 70,32% per tanggal 13 Februari," katanya.
Sedangkan untuk enam provinsi lainnya yakni Jawa Barat, Bali, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur berhasil menurunkan BOR kurang dari 70%. "Jawa Barat bahkan sudah turun semula 80,45% sekarang di bahwah 56,90%, Banten sebelumnya 87,59% sekarang sudah di angka 65,90%, kemudian Bali ini cukup stabil angkanya di angka sekitar 60,82% masih di bawah 70%, Jogja 78,19% ke 58,43%, Jawa Tengah 76,47% bahkan turun dibawah 39,40% ini cukup signifikan. Kemudian Jawa Timur dari 78,62% ke 52,04%," jelasnya.
Sedangkan untuk kasus aktif, hampir di tujuh provinsi Jawa-Bali mengalami penurunan selama diberlakukannya PPKM yang pelaksanaannya sudah hampir lima minggu. "Tren DKI Jakarta juga menurun dari 9% ke 6%, Jawa Barat ini sempat naik di tahap1 tahap 2 sudah mulai lebih turun tapi masih lebih tinggi sekarang sudah sama dengan kondisi di awal jadi kalau kita lihat ini grafiknya sudah naik kemudian turun dan harapannya akan turun terus," katanya.
Dewi mengungkapkan untuk Provinsi Bali dan Jawa Tengah sudah mulai menurun. Sebelum PPKM, kata dia, di Bali sebanyak 7,81%, setelah PPKM tahap pertama naik 12,03%. Dan pada PPKM 13 Februari turun kembali menjadi 9,68%. Sedangkan Jawa Tengah sebelum PPKM yakni 28,28%, dan naik pada PPKM tahap II menjadi 31,72. Dan sekarang pada 13 Februari turun menjadi 31,36. "Jadi kalau kita lihat selama hampir lima pekan pelaksanaan PPKM 5 dari 7 provinsi sudah berhasil menurunkan persantese kasus aktif yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta," pungkasnya. Raka Dwi Novianto
(cip)
tulis komentar anda