Menanti Langkah Nyata ASEAN di Myanmar

Senin, 15 Februari 2021 - 06:03 WIB
Berkaca dari pengalaman sebelumnya menghadapi Myanmar, Indonesia di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mengambil inisiatif jitu. Hubungan khusus Indonesia dan Myanmar bisa dikatakan spesial. Hubungan yang mulus terjadi adalah berkat dari insiatif Presiden SBY untuk aktif berkomunikasi dengan pemimpin Myanmar di berbagai lintas era kepemimpinan, mulai dari Tan Shwe hingga U Thein Sein. Inisiatif ini tidak dilakukan oleh negara-negara ASEAN lainnya. Sejak 2008, SBY seringkali berkirim surat dengan Jenderal Tan Shwe tentang dukungannya terhadap proses transformasi dan demokratisasi di Myanmar. Inisiatif Indonesia pun mendapatkan respon positif dari pemerintah Myanmar. Pendekatan personal ini terbilang unik dan efektif, karena mungkin keduanya sama-sama berlatarbelakang militer. Proses negosiasi dan rekonsiliasi yang pernah dilakukan di Indonesia dijadikan salah satu referensi oleh Myanmar.

Tidak berhenti di komunikasi semata, bantuan nyata juga dilakukan oleh Indonesia untuk Myanmar. Di tahun 2011, Indonesia membantu Myanmar dalam hal bantuan teknis dan pengembangan kapasitas kepada Myanmar dalam bidang good governance, penguatan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Indonesia pun mengembangkan kerja sama institusi terkait di Myanmar dengan KPU, Komnas HAM dan LIPI di Indonesia untuk memberikan pelatihan bagi panitia penyelenggara pemilu Myanmar. Myanmar juga selalu aktif terlibat dalam Bali Democracy Forum yang diinisiasi Indonesia.

Hubungan spesial diantara kedua negara ditunjukkan dengan penyambutan khusus tuan rumah Myanmar dalam setiap kedatangan Presiden SBY ke Myanmar. Bahkan dalam kunjungan terakhir Presiden SBY pada KTT ASEAN Mei 2014 lalu di Myanmar, Presiden Myanmar U Thein Sein menggelar jamuan makan malam perpisahan khusus untuknya. Ia pun tak sungkan mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada Indonesia dan SBY atas perannya dalam mendukung Myanmar selama ini, baik di kancah regional maupun internasional. Tentu, hal ini tidak bisa terjadi secara instan. It takes two to Tango, diperlukan rasa saling percaya (mutual trust) dari kedua belah pihak untuk membangun hubungan yang kondusif seperti ini. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah dari ASEAN saat ini, bagaimana cara membangun rasa percaya Myanmar untuk bisa lebih terbuka dan mau mendengarkan saran dari ASEAN.

Komunikasi menjadi Kunci

Belajar dari masa lalu tersebut, ASEAN harus mampu memelihara komunikasi yang baik dengan Myanmar. ‘Diplomasi megafon’ tidak diperlukan untuk dilakukan. Berkaca dari apa yang pernah dilakukan Indonesia pada era Presiden SBY, langkah diplomasi yang dilakukan haruslah dilaksanakan diam-diam, tidak berteriak kesana kemari, namun menjadi bagian dari solusi. Selain itu, prinsip-prinsip non-intervensi dan musyawarah untuk mufakat dalam ASEAN Way harus dilihat sesuai konteks zaman. Ini bukan berarti membenarkan intervensi urusan dalam negeri orang, namun dengan kesesuaian konteks, langkah yang nyata dan tepat dapat diambil untuk kebaikan ASEAN.

ASEAN harus memosisikan diri sebagai kawan yang peduli dengan apa yang terjadi di Myanmar. Ketulusan sebagai kawan di ASEAN dianggap lebih efektif daripada menggurui atau bahkan mengecam Myanmar. Rasa percaya harus kembali dibangun untuk bisa memenangkan diplomasi di kawasan. Dari semuanya, yang paling penting adalah adanya inisiatif negara anggota ASEAN untuk mau memimpin (taking the lead) misi diplomasi ini. Indonesia bisa kembali mengambil inisiatif memimpin dan mengisi kekosongan seperti yang dilakukan Presiden SBY sebelumnya.

Ke depan, ASEAN tidak akan surut dari tantangan, baik yang berasal dari internal maupun dari eksternal. Kepiawaian memainkan peranan, terbangunnya rasa percaya dan komunikasi yang baik, serta itikad kuat ASEAN menjadi faktor kunci dari keberhasilan organisasi kawasan ini untuk mampu mengatasi setiap tantangan yang datang. Apa yang terjadi di Myanmar saat ini adalah ujian ke sekian dari soliditas, sentralitas dan kohesivitas ASEAN. Apapun yang akan diambil ke depan, langkah konkret ASEAN selanjutnya sangat dinantikan dunia. Ini bukan hanya soal citra ASEAN semata, namun juga menentukan kredibilitas ASEAN di mata dunia. *
(war)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More