Kutip WHO, Yuri: Virus Covid-19 Tidak Akan Hilang dengan Mudah dan Cepat
Minggu, 17 Mei 2020 - 17:32 WIB
Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah mengingatkan virus Corona tidak akan hilang. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah mengingatkan virus Corona tidak akan hilang.
“WHO sudah memberikan informasi kepada seluruh dunia bahwa virus Covid-19 ini tidak akan hilang dengan mudah dan dengan cepat di muka bumi ini,” kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Minggu, (17/5/2020). (Baca juga: Perkuat Solidaritas dan Gotong Royong Hadapi Dampak Pandemi Corona)
Oleh karena itu, maka masyarakat harus tetap memiliki sikap dan cara berpikir yang mengacu pada protokol kesehatan di dalam kehidupan dimasa mendatang. ”Inilah yang kemudian kita hidup sebagai normal baru,” tegas Yuri. (Baca juga: Update Corona 17 Mei: 17.514 Positif, 4.129 Sembuh dan 1.148 Meninggal Dunia)
Yuri mengatakan satu-satunya cara agar bisa produktif dan aman dari Covid-19 ini adalah hidup berdampingan dengan Corona. “Hidup berdampingan tidak dimaknai kita menyerah. Tetapi kita harus merubah perilaku kita, kita harus merubah cara pandang kita,” katanya.
Bahkan, kata Yuri beberapa hal telah dijalankan masyarakat seperti kebiasaan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Kemudian menggunakan masker manakala akan keluar rumah. Serta tetap melaksanakan kegiatan di rumah. “Kemudian tidak menempatkan alternatif keluar rumah sebagai alternatif pertama. Kalau memang tidak memungkinkan untuk dikerjakan dari rumah baru kita pilih keluar rumah. Artinya kita akan lebih banyak berada di rumah, kita bisa produktif di rumah. Kemudian menghindari tempat atau kerumunan orang tempat yang memungkinkan terjadinya kerumunan orang,” kata Yuri.
Yuri menegaskan masyarakat pasti bisa melaksanakan normal baru tersebut. “Karena kita masih mengingat pada beberapa dekade yang lalu pada saat budaya antre masih belum kita miliki, secara bertahap kita mampu berubah untuk menjadi bangsa yang bisa dan mampu melaksanakan budaya antre. Hal yang sama juga pasti akan kita bisa laksanakan,” katanya.
Sehingga, hal ini harus menjadi komitmen kuat bersama. Karena ini adalah budaya yang bagus, bukan hanya terkait dengan pengendalian Covid-19 tetapi juga sampai dengan pengendalian penyakit menular yang lainnya. “Oleh karena itu sudah sekalian inilah yang harus kita laksanakan. Kalau kita tidak mau melaksanakan, maka kita tidak bertahan terhadap permasalahan ini,” kata Yuri.
Yuri mengingatkan sudah tidak waktunya lagi mencoba untuk berusaha mengatakan bahwa tidak mungkin terserang virus ini. “Tidak mungkin saya terserang virus. Tidak mungkin, tidak bisa lagi seperti itu karena kita tahu virus ini akan bisa menyerang siapa saja. Pada kelompok usia berapapun, pada latar belakang apa pun pasti akan bisa,” katanya.
“WHO sudah memberikan informasi kepada seluruh dunia bahwa virus Covid-19 ini tidak akan hilang dengan mudah dan dengan cepat di muka bumi ini,” kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Minggu, (17/5/2020). (Baca juga: Perkuat Solidaritas dan Gotong Royong Hadapi Dampak Pandemi Corona)
Oleh karena itu, maka masyarakat harus tetap memiliki sikap dan cara berpikir yang mengacu pada protokol kesehatan di dalam kehidupan dimasa mendatang. ”Inilah yang kemudian kita hidup sebagai normal baru,” tegas Yuri. (Baca juga: Update Corona 17 Mei: 17.514 Positif, 4.129 Sembuh dan 1.148 Meninggal Dunia)
Yuri mengatakan satu-satunya cara agar bisa produktif dan aman dari Covid-19 ini adalah hidup berdampingan dengan Corona. “Hidup berdampingan tidak dimaknai kita menyerah. Tetapi kita harus merubah perilaku kita, kita harus merubah cara pandang kita,” katanya.
Bahkan, kata Yuri beberapa hal telah dijalankan masyarakat seperti kebiasaan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Kemudian menggunakan masker manakala akan keluar rumah. Serta tetap melaksanakan kegiatan di rumah. “Kemudian tidak menempatkan alternatif keluar rumah sebagai alternatif pertama. Kalau memang tidak memungkinkan untuk dikerjakan dari rumah baru kita pilih keluar rumah. Artinya kita akan lebih banyak berada di rumah, kita bisa produktif di rumah. Kemudian menghindari tempat atau kerumunan orang tempat yang memungkinkan terjadinya kerumunan orang,” kata Yuri.
Yuri menegaskan masyarakat pasti bisa melaksanakan normal baru tersebut. “Karena kita masih mengingat pada beberapa dekade yang lalu pada saat budaya antre masih belum kita miliki, secara bertahap kita mampu berubah untuk menjadi bangsa yang bisa dan mampu melaksanakan budaya antre. Hal yang sama juga pasti akan kita bisa laksanakan,” katanya.
Sehingga, hal ini harus menjadi komitmen kuat bersama. Karena ini adalah budaya yang bagus, bukan hanya terkait dengan pengendalian Covid-19 tetapi juga sampai dengan pengendalian penyakit menular yang lainnya. “Oleh karena itu sudah sekalian inilah yang harus kita laksanakan. Kalau kita tidak mau melaksanakan, maka kita tidak bertahan terhadap permasalahan ini,” kata Yuri.
Yuri mengingatkan sudah tidak waktunya lagi mencoba untuk berusaha mengatakan bahwa tidak mungkin terserang virus ini. “Tidak mungkin saya terserang virus. Tidak mungkin, tidak bisa lagi seperti itu karena kita tahu virus ini akan bisa menyerang siapa saja. Pada kelompok usia berapapun, pada latar belakang apa pun pasti akan bisa,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda