Wacana Kader PAN Bikin Partai Baru, Pengamat: Yang Susah Lolos ke Senayan
Minggu, 17 Mei 2020 - 12:45 WIB
JAKARTA - Wacana pembentukan partai baru bergulir pasca kekalahan kubu Amien Rais dalam kongres Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.
Adalah mantan Ketua DPP PAN Agung Mozin yang mengklaim pihaknya telah mematangkan partai baru itu yang disebutnya sebagai "saudara muda: PAN.
Partai baru itu sudah disiapkan jauh sebelum Kongres ke-5 PAN di Kendari. Hanya, partai baru ini menjadi perbincangan setelah putra Amien Rais, Hanafi Rais mundur sebagai pengurus sekaligus anggota DPR.
Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai siapa pun bisa mendirkan partai baru asal memenuhi syarat.
Menurut dia, saat ini bukan hal sulit untuk mendirikan partai. "Yang sulit itu meloloskan partai ke senayan karena ambang batas parlemen cukup tinggi," kata Adi kepada SINDOnews, Minggu (17/5/2020).( )
Menurut Adi, justru ke depan partai-partai baru tersebut tinggal diuji saja apakah memenuhi aspek "marketable" atau tidak di mata publik.
Sebelum muncul "saudara muda" PAN telah lahir lebih dulu partai-partai baru yang ikut bertarung pada Pemilu 2019. Tidak sedikit yang gagal mengantarkan kadernya ke Senayan.
"Yang jelas, bukan perkara mudah bagi partai baru lolos ke senayan langsung. Butuh waktu lama. Contohnya sudah banyak," tutur Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menandaskan.
Adalah mantan Ketua DPP PAN Agung Mozin yang mengklaim pihaknya telah mematangkan partai baru itu yang disebutnya sebagai "saudara muda: PAN.
Partai baru itu sudah disiapkan jauh sebelum Kongres ke-5 PAN di Kendari. Hanya, partai baru ini menjadi perbincangan setelah putra Amien Rais, Hanafi Rais mundur sebagai pengurus sekaligus anggota DPR.
Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai siapa pun bisa mendirkan partai baru asal memenuhi syarat.
Menurut dia, saat ini bukan hal sulit untuk mendirikan partai. "Yang sulit itu meloloskan partai ke senayan karena ambang batas parlemen cukup tinggi," kata Adi kepada SINDOnews, Minggu (17/5/2020).( )
Menurut Adi, justru ke depan partai-partai baru tersebut tinggal diuji saja apakah memenuhi aspek "marketable" atau tidak di mata publik.
Sebelum muncul "saudara muda" PAN telah lahir lebih dulu partai-partai baru yang ikut bertarung pada Pemilu 2019. Tidak sedikit yang gagal mengantarkan kadernya ke Senayan.
"Yang jelas, bukan perkara mudah bagi partai baru lolos ke senayan langsung. Butuh waktu lama. Contohnya sudah banyak," tutur Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menandaskan.
(dam)
tulis komentar anda