Survei LSI: 58,3% Pelaku Usaha Nilai Korupsi Meningkat 2 Tahun Terakhir

Senin, 08 Februari 2021 - 01:58 WIB
Lembaga Survei Indonesia (LSI) dalam survei terbarunya menyebut sebanyak 58,3% pelaku usaha menilai korupsi di Indonesia dalam kurun dua tahun terakhir meningkat. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Sebanyak 58,3% pelaku usaha menilai korupsi di Indonesia dalam kurun dua tahun terakhir meningkat. Hal itu disampaikan Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait survei para pelaku usaha pada 17 Desember 2020-7 Januari 2021 dan kalangan pemuka opini pada 20 Desember 2020 25 Januari 2021.

"Korupsi lebih banyak meningkat, dibanding ini memiliki kesamaan dengan penilaian yang diberikan masyarakat umum dalam survei LSI pada November dan awal Desember 2020 (46 persen) dan Desember 2020 (56 persen)," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers zoom meeting, Minggu (7/2/2021). Baca juga: KPK Buka Penyelidikan Baru Dugaan Korupsi Bansos Covid-19, Bidik Siapa?

Menurut dia, dari hasil survei tersebut menunjukkan masifnya korupsi di Indonesia kian waktu belum dapat dikendalikan. Terlebih itu terjadi di bidang perekonomian yang menyasar para pelaku usaha.



"Dalam survei 25,2 persen pelaku usaha menilai praktik korupsi tidak mengalami perubahan. Sementara itu, hanya 8,5 persen menilai praktik korupsi mengalami penurunan," katanya.

Dia menambahkan survei ini melibatkan seluruh pelaku usaha di Indonesia berdasarkan hasil Sensus Ekonomi BPS 2016. Sebanyak 800 perusahaan dipilih secara acak (stratified random sampling) dari populasi tersebut dengan jumlah proporsional menurut wilayah dan skala usaha. Baca juga: Kasus Korupsi Proyek Jalan di Papua, KPK Setor Uang Rp699 Juta ke Kas Negara

"Responden salah seorang pemilik atau pelaksana manajemen usaha di perusahaan yang sudah terpilih. Kemudian responden diwawancara melalui sambungan telepon," tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More