Demokrat Dinilai Tidak Elok Seret Jokowi dalam Masalah Internal Partai
Kamis, 04 Februari 2021 - 23:44 WIB
JAKARTA - Kontroversi “drama” kudeta di Partai Demokrat terus bergulir. Mantan Kepala Sekretariat Relawan Jokowi, Jay Octa menilai sangat tidak elok maslah internal Partai Demokrat menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) .
Jay mengaku ikut prihatin dengan apa yang terjadi di partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu. Tapi dia tidak sepakat dengan pemilihan kata kudeta, apalagi dengan menuding pihak di luar partai terlibat.
Baca Juga: Khamenei Dapat Cabut Fatwa Haram Bikin Bom Nuklir Jika Israel Bertindak Bahaya
“Ini masalah internal partai, sehingga harus diselesaikan secara internal organisasi,” kata Jay dalam keterangannya, Kamis (4/2/2021). Menurut Jay, kemelut yang terjadi di Partai Demokrat seharusnya bisa diatasi oleh pengurus harian.
Baca Juga: Pengusaha Ritel Sebut Jokowi Tepat dengan Tidak Terapkan Lockdown Full
“Kalau mereka tidak mampu, bisa dibawa ke level lebih tinggi. Saya yakin Pak SBY dapat menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya. Jay juga mempertanyakan mengapa AHY sampai berkirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, itu mencerminkan belum matangnya kepemimpinan AHY.
Baca juga: Tanggapi Moeldoko, Andi Mallarangeng: Ngopi-ngopi Itu Sama Teman Akrab
“Pak Jokowi lagi fokus mengurus negara, banyak yang harus beliau selesaikan. Apalagi dalam masa pandemi ini, jangan beliau diusik dan dilibatkan dalam persoalan internal partai,” kata dia.
Soal tudingan Kepala Staf Presiden, Moeldoko terlibat, Jay menilai itu juga berlebihan.“Kalau ada beberapa orang pengurus Demokrat bertemu Pak Moeldoko itu hal yang wajar. Namanya juga mantan pejabat TNI dan Kepala Staf Presiden, beliau kan banyak teman. Kalau ada yang ingin bersilaturahmi itu hal yang wajar,“ katanya.
Baca Juga: BUMN Ngebet IPO, Pengamat: Jangan Bobrok seperti Krakatau Steel
Apalagi, tambah Jay, pertemuan itu berlangsung bukan di Kantor KSP, jadi tidak elok menyeret–nyeret Jokowi dalam masalah ini.
Jay mengaku ikut prihatin dengan apa yang terjadi di partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu. Tapi dia tidak sepakat dengan pemilihan kata kudeta, apalagi dengan menuding pihak di luar partai terlibat.
Baca Juga: Khamenei Dapat Cabut Fatwa Haram Bikin Bom Nuklir Jika Israel Bertindak Bahaya
“Ini masalah internal partai, sehingga harus diselesaikan secara internal organisasi,” kata Jay dalam keterangannya, Kamis (4/2/2021). Menurut Jay, kemelut yang terjadi di Partai Demokrat seharusnya bisa diatasi oleh pengurus harian.
Baca Juga: Pengusaha Ritel Sebut Jokowi Tepat dengan Tidak Terapkan Lockdown Full
“Kalau mereka tidak mampu, bisa dibawa ke level lebih tinggi. Saya yakin Pak SBY dapat menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya. Jay juga mempertanyakan mengapa AHY sampai berkirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, itu mencerminkan belum matangnya kepemimpinan AHY.
Baca juga: Tanggapi Moeldoko, Andi Mallarangeng: Ngopi-ngopi Itu Sama Teman Akrab
“Pak Jokowi lagi fokus mengurus negara, banyak yang harus beliau selesaikan. Apalagi dalam masa pandemi ini, jangan beliau diusik dan dilibatkan dalam persoalan internal partai,” kata dia.
Soal tudingan Kepala Staf Presiden, Moeldoko terlibat, Jay menilai itu juga berlebihan.“Kalau ada beberapa orang pengurus Demokrat bertemu Pak Moeldoko itu hal yang wajar. Namanya juga mantan pejabat TNI dan Kepala Staf Presiden, beliau kan banyak teman. Kalau ada yang ingin bersilaturahmi itu hal yang wajar,“ katanya.
Baca Juga: BUMN Ngebet IPO, Pengamat: Jangan Bobrok seperti Krakatau Steel
Apalagi, tambah Jay, pertemuan itu berlangsung bukan di Kantor KSP, jadi tidak elok menyeret–nyeret Jokowi dalam masalah ini.
(hab)
Lihat Juga :
tulis komentar anda