Ditanya Surat Demokrat ke Jokowi, Moeldoko: Masa Ngopi-ngopi Harus Lapor Presiden
Rabu, 03 Februari 2021 - 20:30 WIB
JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko tidak menjawab secara jelas soal surat yang dikirimkan Partai Demokrat kepada Presiden Joko Widodo ( Jokowi ). Seperti diketahui Partai Demokrat telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi yang berisi soal adanya pejabat di lingkaran Kabinet Indonesia Maju yang ingin mengambil alih Partai Demokrat.
“Ya tadi itu artikan sendiri lah nanti itu. Ya orang ngopi-ngopi kok lapor ke presiden. Yang enggak-enggak aja,” ujarnya di kediamannya, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Ditanyakan apakah sempat berbicara dengan Presiden Jokowi soal ini, Moeldoko menilai tak ada yang perlu dibicarakan.
“Bicara apa? Emang orang kurang kerjaan apa Pak Presiden bicara ini? Ngurusi COVID-19 aja enggak keruan. Kita pusing. Ngapain mikirin yang enggak-enggak begini,” tuturnya.
Moeldoko menegaskan bahwa pertemuannya dengan kader Partai Demokrat adalah urusannya. Menurutnya, berlebihan jika hanya melakukan pertemuan untuk ngopi-ngopi harus lapor presiden.
“Masa gw ngopi harus izin presiden? Gila apa? Ngopi aja kok harus presiden, izin presiden tahu? Yah berlebihan. Jangan begitu lah ya,” tutupnya.
“Ya tadi itu artikan sendiri lah nanti itu. Ya orang ngopi-ngopi kok lapor ke presiden. Yang enggak-enggak aja,” ujarnya di kediamannya, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Ditanyakan apakah sempat berbicara dengan Presiden Jokowi soal ini, Moeldoko menilai tak ada yang perlu dibicarakan.
“Bicara apa? Emang orang kurang kerjaan apa Pak Presiden bicara ini? Ngurusi COVID-19 aja enggak keruan. Kita pusing. Ngapain mikirin yang enggak-enggak begini,” tuturnya.
Moeldoko menegaskan bahwa pertemuannya dengan kader Partai Demokrat adalah urusannya. Menurutnya, berlebihan jika hanya melakukan pertemuan untuk ngopi-ngopi harus lapor presiden.
“Masa gw ngopi harus izin presiden? Gila apa? Ngopi aja kok harus presiden, izin presiden tahu? Yah berlebihan. Jangan begitu lah ya,” tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda