Pemerintah Ajak Masyarakat Beradaptasi dengan Gaya Hidup Baru

Sabtu, 16 Mei 2020 - 19:15 WIB
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menekankan, agar masyarakat mematuhi dan disiplin. Foto/Istimewa
JAKARTA - Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 atau virus Corona berharap, penanganan penyebaran pandemi Covid-19 di daerah berjalan efektif, baik yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun tidak.

(Baca juga: Update Kasus Corona 16 Mei 2020: 17.025 Positif, 3.911 Sembuh, dan 1.089 Meninggal)

Indikatornya terjadi penurunan kasus positif Covid-19 dan yang meninggal dunia. Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menekankan, agar masyarakat mematuhi dan disiplin untuk jaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, serta membatasi perjalanan.



"Melakukan testing secara masif dan penelusuran secara agresif, serta isolasi yang ketat dari kasus yang psoitif. Juga tata laksana di rumah sakit untuk memberkan treatment yang baik," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (16/5/2020).

World Health Organization (WHO) telah menyatakan, virus Sars Cov-II ini tidak akan hilang dalam waktu singkat. Ini menimpa seluruh dunia. Yuri, sapaan akrabnya, mengajak masyarakat mengubah perilaku untuk berdamai dengan virus ini, tapi bukan menyerah.

"Kita beradaptasi menjalankan pola hidup baru, protokol kesehatan yang benar dan disiplin. Ini kehidupan baru. Ini harus dilaksanakan dan implementasikan," terangnya.

Dampak pandemi Covid-19 ini telah membuat banyak orang tidak bekerja, entah dirumahkan maupun terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Tentu ini menimbulkan dampak yang kompleks, mulai dari sosial dan ekonomi, juga mengancam ketertiban.

"Sekarang harus berubah dengan cara berpikir baru. Kita harus produktif dan aman dari Covid-19. Ini bisa kita capai dengan memahami protokol kesehatan, memegang teguh, dan konsisten tidak terputus," tutur pria kelahiran Malang itu.

Seluruh orang di dunia akan menjalani kehidupan baru. Jika tidak bisa beradaptasi dengan sistem ini sementara vaksin belum ditemukan, masyarakat tidak akan selamat dan bertahan.

"Beradaptasi dengan pola hidup baru dan protokol kesehatan. Ini pilihan bagi kita jika ingin selamat dari kondisi yang melanda muka bumi," pungkas Yuri.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More