Surati Jokowi, Demokrat Ingin Klarifikasi dan Sindir Kelakuan Moeldoko
Rabu, 03 Februari 2021 - 09:30 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesaat setelah mengetahui kursi kepemimpinannya akan 'digoyang' Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Surat itu dikirim AHY ke Presiden Jokowi pada Senin, 1 Februari 2021.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menjelaskan alasan AHY langsung mengirimkan surat kepada Jokowi. Salah satunya, karena telah ada kesepakatan antara AHY dan Jokowi untuk menjaga hubungan dan komunikasi dengan baik. Demokrat tidak ingin isu ini dianggap sebagai pertarungan antara AHY dengan Jokowi atau istana.
Baca Juga: Efek Industri Baterai Kendaraan Listrik ke PDB RI Katanya Capai Rp400 Triliun
"Proses pengiriman surat Ketua Umum (AHY) kepada Bapak Presiden, merupakan buah dari komitmen dan kesepakatan antara kedua belah pihak, untuk saling menjaga hubungan baik dan komunikasi yang lancar," ujar Herzaky melalui keterangan resminya, Rabu (3/2/2021).
(Baca: Isu Kudeta Demokrat Bisa Buat AHY Benar-benar Terjungkal)
Herzaky memberikan sinyal bahwa surat tersebut adalah teguran keras untuk Moeldoko. Sebab AHY dan Jokowi telah punya komitmen agar tidak ada oknum-oknum yang bisa mengadu domba keduanya.
"Komitmen ini, dilakukan juga untuk menghentikan tindakan orang-orang yang gemar mencatut dan mengatasnamakan Bapak Presiden, maupun nama Ketua Umum Partai Demokrat, dengan tujuan yang tidak baik dan mengadu domba, jadi jangan dibelokkan! Kok malah kita dianggap berhadapan dengan Istana," sambungnya.
Baca Juga: FPI Pastikan Tidak Ada Aliran Uang untuk Terorisme, Justru untuk Kemanusiaan
Sekadar informasi, polemik ini berawal ketika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar konferensi pers pada Senin, 1 Februari 2021. Dalam konpers tersebut, AHY mengungkapkan ada upaya dari pejabat di lingkar kekuasaan Presiden Jokowi yang hendak menggoyang kepemimpinannya di Partai Demokrat.
(Baca: Pengurus Demokrat Harapkan Klarifikasi Presiden Jokowi Soal Kudeta AHY)
Politikus Demokrat, Andi Arief melalui akun twitter pribadinya mengungkap sosok di lingkaran istana yang berencana melengserkan AHY, yakni Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Moeldoko sendiri telah membantah berupaya mendongkel AHY, apalagi ada keterlibatan istana. Menurut panglima TNI di masa Presiden SBY itu, isu kudeta tersebut murni tentang dirinya dan tidak ada kaitannya dengan istana maupun Presiden Jokowi.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menjelaskan alasan AHY langsung mengirimkan surat kepada Jokowi. Salah satunya, karena telah ada kesepakatan antara AHY dan Jokowi untuk menjaga hubungan dan komunikasi dengan baik. Demokrat tidak ingin isu ini dianggap sebagai pertarungan antara AHY dengan Jokowi atau istana.
Baca Juga: Efek Industri Baterai Kendaraan Listrik ke PDB RI Katanya Capai Rp400 Triliun
"Proses pengiriman surat Ketua Umum (AHY) kepada Bapak Presiden, merupakan buah dari komitmen dan kesepakatan antara kedua belah pihak, untuk saling menjaga hubungan baik dan komunikasi yang lancar," ujar Herzaky melalui keterangan resminya, Rabu (3/2/2021).
(Baca: Isu Kudeta Demokrat Bisa Buat AHY Benar-benar Terjungkal)
Herzaky memberikan sinyal bahwa surat tersebut adalah teguran keras untuk Moeldoko. Sebab AHY dan Jokowi telah punya komitmen agar tidak ada oknum-oknum yang bisa mengadu domba keduanya.
"Komitmen ini, dilakukan juga untuk menghentikan tindakan orang-orang yang gemar mencatut dan mengatasnamakan Bapak Presiden, maupun nama Ketua Umum Partai Demokrat, dengan tujuan yang tidak baik dan mengadu domba, jadi jangan dibelokkan! Kok malah kita dianggap berhadapan dengan Istana," sambungnya.
Baca Juga: FPI Pastikan Tidak Ada Aliran Uang untuk Terorisme, Justru untuk Kemanusiaan
Sekadar informasi, polemik ini berawal ketika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar konferensi pers pada Senin, 1 Februari 2021. Dalam konpers tersebut, AHY mengungkapkan ada upaya dari pejabat di lingkar kekuasaan Presiden Jokowi yang hendak menggoyang kepemimpinannya di Partai Demokrat.
(Baca: Pengurus Demokrat Harapkan Klarifikasi Presiden Jokowi Soal Kudeta AHY)
Politikus Demokrat, Andi Arief melalui akun twitter pribadinya mengungkap sosok di lingkaran istana yang berencana melengserkan AHY, yakni Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Moeldoko sendiri telah membantah berupaya mendongkel AHY, apalagi ada keterlibatan istana. Menurut panglima TNI di masa Presiden SBY itu, isu kudeta tersebut murni tentang dirinya dan tidak ada kaitannya dengan istana maupun Presiden Jokowi.
(muh)
tulis komentar anda