Anies Baswedan Jangan Merasa Paling Dijegal, Pengamat: Banyak Jalan Menuju Roma
Senin, 01 Februari 2021 - 12:12 WIB
Itu baru tahap penentuan capres. Belum lagi tahap pemilihan, tentu banyak faktor yang mempengaruhi kemenangan. Begitu pula sebaliknya, ada sejumlah faktor yang perlu diteliti -yang menjadi penyebab tidak lolosnya seseorang menjadi kandidat. Pun demikian, banyak faktor yang menyebabkan kekalahan dalam kontestasi elektoral.
Baca Juga: Ada Upaya Pengerdilan Demokrat dan Menghalau Potensi AHY Menuju 2024
Karyono menyitir Ferdi Akbiyik dan Ahmet Husrev Eroglu dalam artikelnya bertajuk 'The Impact of Local Political Applications on Voter Choices' memaparkan bagaimana berbagai faktor dapat memengaruhi dukungan. Dalam konsep political marketing menurut Ferdi Akbiyik dan Ahmet Husrev Eroglu setidaknya ada tiga konsep yang dapat memengaruhi pemilih yakni kredibilitas kandidat, program kerja kandidat serta partai politik.
"Anies memang sudah menjadi tokoh yang diperhitungkan dalam kancah politik nasional. Namanya selalu masuk dalam radar surcapres (survei calon presiden) meskipun dalam sejumlah survei, elektabiliitasnya menurun dalam setahun terakhir. Tapi terlepas itu, Anies masih memiliki peluang untuk menjadi kandidat presiden," ungkapnya.
Baca juga: Pilkada Digelar 2024 Bisa Jadi Bumerang buat Anies Baswedan
Pun seandainya pilkada dilaksanakan pada 2024, banyak pihak berasumsi Anies akan kehilangan panggung. Karyono mengatakan, asumsi tersebut terlalu sederhana dan sumir. Dengan modal politik saat ini, bagi Anies tidak terlalu sulit untuk tetap tampil di depan publik. Belum lagi para pendukungnya tentu tidak akan tinggal diam. Kuncinya adalah seberapa kuat elektabilitas Anies.
Dia menganggap, jika memang memiliki dukungan kuat, tentu Anies dan pendukungnya akan berusaha menciptakan panggung agar Anies bisa 'menari' di hadapan khalayak. Anies merupakan tokoh nasional yang memiliki magnet dan sudah sampai pada level sebagai 'media darling'. Popularitas Anies semakin melejit.
Baca juga: Anies Tak Kenal Lelah dari Rumah Sakit ke Rumah Sakit
Baca Juga: Ada Upaya Pengerdilan Demokrat dan Menghalau Potensi AHY Menuju 2024
Karyono menyitir Ferdi Akbiyik dan Ahmet Husrev Eroglu dalam artikelnya bertajuk 'The Impact of Local Political Applications on Voter Choices' memaparkan bagaimana berbagai faktor dapat memengaruhi dukungan. Dalam konsep political marketing menurut Ferdi Akbiyik dan Ahmet Husrev Eroglu setidaknya ada tiga konsep yang dapat memengaruhi pemilih yakni kredibilitas kandidat, program kerja kandidat serta partai politik.
"Anies memang sudah menjadi tokoh yang diperhitungkan dalam kancah politik nasional. Namanya selalu masuk dalam radar surcapres (survei calon presiden) meskipun dalam sejumlah survei, elektabiliitasnya menurun dalam setahun terakhir. Tapi terlepas itu, Anies masih memiliki peluang untuk menjadi kandidat presiden," ungkapnya.
Baca juga: Pilkada Digelar 2024 Bisa Jadi Bumerang buat Anies Baswedan
Pun seandainya pilkada dilaksanakan pada 2024, banyak pihak berasumsi Anies akan kehilangan panggung. Karyono mengatakan, asumsi tersebut terlalu sederhana dan sumir. Dengan modal politik saat ini, bagi Anies tidak terlalu sulit untuk tetap tampil di depan publik. Belum lagi para pendukungnya tentu tidak akan tinggal diam. Kuncinya adalah seberapa kuat elektabilitas Anies.
Dia menganggap, jika memang memiliki dukungan kuat, tentu Anies dan pendukungnya akan berusaha menciptakan panggung agar Anies bisa 'menari' di hadapan khalayak. Anies merupakan tokoh nasional yang memiliki magnet dan sudah sampai pada level sebagai 'media darling'. Popularitas Anies semakin melejit.
Baca juga: Anies Tak Kenal Lelah dari Rumah Sakit ke Rumah Sakit
tulis komentar anda