Pesan Menyentuh KH Said Aqil Siradj untuk Seluruh Anggota di Harlah ke 95 NU
Sabtu, 30 Januari 2021 - 23:21 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj berpesan pada semua anggota PBNU untuk meningkatkan kesolidan agar organisasi yang sudah mencapai usia cukup dewasa, yakni 95 tahun berdasarkan hitungan kalender masehi atau syamsiah menjadikan NU organisasi besar yang sukses dan berwibawa.
Adapun semangat membangun kesolidan itu, kata dia, harus dibangun dari tiap tingkatannya, seperti dari tingkat ranting taat pada DPC, DPC taat pada Cabang, Cabang taat pada wilayah, dan tingkat wilayah taat pada Pusat atau PBNU. Dengan begitu, NU pun bakal menjadi organisasi yang sukses, disiplin, dan berwibawa. "Jangan sampai kita diketawain orang luar karena kita sendiri-sendiri, katanya organisasi kiai, ulama, kok bertengkar. Nah, ini jangan sampai begitu. Solid tak ada pertengkaran karena beda pendapat itu biasa," ujarnya di YouTube NU Channel dalam agenda Konser Amal dan Harlah NU ke 95 Bersama Presiden Jokowi, Sabtu (30/1/2021).
Kiai Said juga meminta pada semua anggota PBNU untuk tetap menjaga rasa toleransinya. Sebabnya, tantangan organisasi di masa ini adalah sikap intoleran yang terjadi di mana-mana. Tak sedikit orang atau pihak yang mengira mereka itu paling Islam dan berada di jalan yang benar justru merugikan Islam itu sendiri karena bersikap intoleran. "Itu intoleransi, satu langkah lagi menjadi fatisme, satu langkah lagi menjadi radikalisme, satu langkah lagi menjadi ekstremisme, lalu satu langkah lagi menjadi terorisme, yang mana dimulai dari intoleransi," tuturnya.
Kiai Said juga meminta semua anggota PBNU untuk selalu menyuarakan keadilan karena masyarakat Indonesia masih banyak yang tertindas. Masyarakat Indonesia masih banyak yang miskin dan belum mendapatkan haknya dengan wajar sehingga NU harus berpihak pada rakyat yang membutuhkan pendampingan afirmasi dari semua pihak. "Kita harus tunjukan NU bersama masyarakat kecil, masyarakat miskin yang belum mendapatkan haknya dengan wajar dan kehidupan yang wajar," terangnya.
Terakhir, Kiai Said menekankan kalau virus Corona itu ada dan nyata serta sangat membahayakan, khususnya kepada orang-orang yang sudah memilik penyakit, seperti jantung, diabet, dan paru-paru. Bahkan, dia pun menyontohkan dirinya yang sudah berusia lebih dari 60 tahun itu rentan terkena virus tersebut dan sulit untuk disembuhkan. "Kalau masih muda belum ada penyakit mudah disembuhkan. Maka itu, kita harus waspada, tetap jalankan protokol kesehatan dan saat dah ada vaksin secara massal kita semua harus ramai-ramai mengikuti vaksin itu," katanya.
Adapun semangat membangun kesolidan itu, kata dia, harus dibangun dari tiap tingkatannya, seperti dari tingkat ranting taat pada DPC, DPC taat pada Cabang, Cabang taat pada wilayah, dan tingkat wilayah taat pada Pusat atau PBNU. Dengan begitu, NU pun bakal menjadi organisasi yang sukses, disiplin, dan berwibawa. "Jangan sampai kita diketawain orang luar karena kita sendiri-sendiri, katanya organisasi kiai, ulama, kok bertengkar. Nah, ini jangan sampai begitu. Solid tak ada pertengkaran karena beda pendapat itu biasa," ujarnya di YouTube NU Channel dalam agenda Konser Amal dan Harlah NU ke 95 Bersama Presiden Jokowi, Sabtu (30/1/2021).
Kiai Said juga meminta pada semua anggota PBNU untuk tetap menjaga rasa toleransinya. Sebabnya, tantangan organisasi di masa ini adalah sikap intoleran yang terjadi di mana-mana. Tak sedikit orang atau pihak yang mengira mereka itu paling Islam dan berada di jalan yang benar justru merugikan Islam itu sendiri karena bersikap intoleran. "Itu intoleransi, satu langkah lagi menjadi fatisme, satu langkah lagi menjadi radikalisme, satu langkah lagi menjadi ekstremisme, lalu satu langkah lagi menjadi terorisme, yang mana dimulai dari intoleransi," tuturnya.
Kiai Said juga meminta semua anggota PBNU untuk selalu menyuarakan keadilan karena masyarakat Indonesia masih banyak yang tertindas. Masyarakat Indonesia masih banyak yang miskin dan belum mendapatkan haknya dengan wajar sehingga NU harus berpihak pada rakyat yang membutuhkan pendampingan afirmasi dari semua pihak. "Kita harus tunjukan NU bersama masyarakat kecil, masyarakat miskin yang belum mendapatkan haknya dengan wajar dan kehidupan yang wajar," terangnya.
Terakhir, Kiai Said menekankan kalau virus Corona itu ada dan nyata serta sangat membahayakan, khususnya kepada orang-orang yang sudah memilik penyakit, seperti jantung, diabet, dan paru-paru. Bahkan, dia pun menyontohkan dirinya yang sudah berusia lebih dari 60 tahun itu rentan terkena virus tersebut dan sulit untuk disembuhkan. "Kalau masih muda belum ada penyakit mudah disembuhkan. Maka itu, kita harus waspada, tetap jalankan protokol kesehatan dan saat dah ada vaksin secara massal kita semua harus ramai-ramai mengikuti vaksin itu," katanya.
(cip)
tulis komentar anda