AMSI Mendorong Ekosistem Digital yang Adil bagi Media Online
Minggu, 24 Januari 2021 - 17:51 WIB
JAKARTA - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bakal mendorong dibangunnya ekosistem digital yang lebih sehat. Hal ini merupakan salah satu hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) AMSI 2021 pada Sabtu (23/1/2021) hingga Minggu (24/1/2021).
Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan fokus pembahasan rakernas mencakup pembenahan internal organisasi agar ke depan lebih profesional dan membahas kondisi eksternal untuk mendorong ekosistem digital yang lebih sehat.
“Lanskap media saat ini lebih rumit, sisi bisnis dan distribusi menjadi komoditi terbesar yang tidak seluruhnya dikuasai oleh media tapi menjadi ceruk bisnis bagi platform. AMSI harus membantu menjaga agar ekosistem digital ini lebih fair untuk media online ,” ujar Chief Content Officer Kapan Lagi Youniverse ini, pada saat pembukaan Sabtu, 23 Januari.
(Baca: Survei Maverick: Media Online dan Medsos Jadi Andalan Anak Muda)
Sekjen AMSI Wahyu Dhyatmika menambahkan sinkronisasi kondisi eksternal dan internal AMSI pusat dan wilayah penting dilakukan untuk membangun persepsi yang sama antara pengurus pusat dan wilayah. “Mensinkronkan kebutuhan program AMSI nasional dan AMSI wilayah diperlukan agar terbangun persepsi yang searah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai,” ujar Pemimpin Redaksi Majalah Tempo ini.
Sementara itu perwakilan Majelis Etik, Yosep Adi Prasetyo, mendorong AMSI mengubah cara berpikir sebagai organisasi perusahaan pers. “AMSI perlu mengubah cara berpikir dari wartawan menjadi cara berpikir pebisnis untuk kesejahteraan pers. Karena itu diperlukan Panduan dan Prinsip Etika Bisnis perusahaan-perusahaan media siber,“ ujarnya.
Mantan Ketua Dewan Pers ini mengatakan panduan kelak tidak hanya berisi nilai-nilai, tapi juga mencakup kebijakan, etika dan prinsip bisnis anggota AMSI serta sanksi. “AMSI perlu Panduan dan Prinsip Etika Bisnis yang mempertajam etika AMSI sebagai asosiasi perusahaan pers. Pada dasarnya AMSI adalah organisasi non profit, namun juga perlu meluaskan misi agar profitable,” ujarnya.
(Baca: Digelar Virtual, Kongres AMSI Bahas Ekosistem Media Siber Berkelanjutan)
Perwakilan Badan Pertimbangan dan Pengawas AMSI I’in Yumiyanti mengatakan sebagai organisasi pers, AMSI perlu melakukan inisiatif-inisiatif baru sebagai rintisan, untuk memperkuat organisasi. Langkah strategis tersebut penting untuk membantu anggota agar survive dari krisis akibat Pandemi COVID-19 dan tetap menjalankan marwah pers yang independen serta dapat dipercaya publik.
Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan fokus pembahasan rakernas mencakup pembenahan internal organisasi agar ke depan lebih profesional dan membahas kondisi eksternal untuk mendorong ekosistem digital yang lebih sehat.
“Lanskap media saat ini lebih rumit, sisi bisnis dan distribusi menjadi komoditi terbesar yang tidak seluruhnya dikuasai oleh media tapi menjadi ceruk bisnis bagi platform. AMSI harus membantu menjaga agar ekosistem digital ini lebih fair untuk media online ,” ujar Chief Content Officer Kapan Lagi Youniverse ini, pada saat pembukaan Sabtu, 23 Januari.
(Baca: Survei Maverick: Media Online dan Medsos Jadi Andalan Anak Muda)
Sekjen AMSI Wahyu Dhyatmika menambahkan sinkronisasi kondisi eksternal dan internal AMSI pusat dan wilayah penting dilakukan untuk membangun persepsi yang sama antara pengurus pusat dan wilayah. “Mensinkronkan kebutuhan program AMSI nasional dan AMSI wilayah diperlukan agar terbangun persepsi yang searah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai,” ujar Pemimpin Redaksi Majalah Tempo ini.
Sementara itu perwakilan Majelis Etik, Yosep Adi Prasetyo, mendorong AMSI mengubah cara berpikir sebagai organisasi perusahaan pers. “AMSI perlu mengubah cara berpikir dari wartawan menjadi cara berpikir pebisnis untuk kesejahteraan pers. Karena itu diperlukan Panduan dan Prinsip Etika Bisnis perusahaan-perusahaan media siber,“ ujarnya.
Mantan Ketua Dewan Pers ini mengatakan panduan kelak tidak hanya berisi nilai-nilai, tapi juga mencakup kebijakan, etika dan prinsip bisnis anggota AMSI serta sanksi. “AMSI perlu Panduan dan Prinsip Etika Bisnis yang mempertajam etika AMSI sebagai asosiasi perusahaan pers. Pada dasarnya AMSI adalah organisasi non profit, namun juga perlu meluaskan misi agar profitable,” ujarnya.
(Baca: Digelar Virtual, Kongres AMSI Bahas Ekosistem Media Siber Berkelanjutan)
Perwakilan Badan Pertimbangan dan Pengawas AMSI I’in Yumiyanti mengatakan sebagai organisasi pers, AMSI perlu melakukan inisiatif-inisiatif baru sebagai rintisan, untuk memperkuat organisasi. Langkah strategis tersebut penting untuk membantu anggota agar survive dari krisis akibat Pandemi COVID-19 dan tetap menjalankan marwah pers yang independen serta dapat dipercaya publik.
tulis komentar anda