Kemenkes Pastikan Vaksin Sinovac Bukan Penyebab Bupati Sleman Positif Covid-19
Jum'at, 22 Januari 2021 - 16:18 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) dr Siti Nadia Tarmidzi menegaskan vaksin Covid-19 dari Sinovac bukan penyebab Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan positif Covid-19.
Diketahui, Sri Purnomo positif Covid-19 beberapa hari seusai disuntik vaksin dari Sinovac . Penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan pada 14 Januari lalu dan dinyatakan positif pada Rabu, 20 Januari.
"Bahwa vaksin Covid-19 yang diberikan pada Bupati Sleman, berjenis inactivated, sehingga vaksin bukan penyebab bisa positif," tegas Nadia dalam keterangannya, Jumat (22/1/2021).
Nadia juga menjelaskan, jika melihat sequence waktunya, sangat mungkin pada saat Bupati divaksin, ia sudah dalam masa inkubasi, artinya sudah terpapar virus tapi belum bergejala. Meski demikian, kejadian ini tetap dilaporkan sebagai KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Baca juga: Kontak Erat dengan Bupati Sleman, Ratusan ASN Ikuti Rapid Swab Antigen
"Secara alamiah, waktu antara paparan dan munculnya gejala/load virus sedang tinggi adalah sekitar 5-6 hari (waktu yang pas, karena divaksin tanggal 14 Januari sementara hasil swab PCR positif tanggal 20 Januari)," jelasnya.
Nadia mengatakan bahwa dari awal juga sudah ditekankan bahwa vaksinasi Covid-19 memang membutuhkan dua kali dosis penyuntikan. "Sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus," katanya.
Diketahui, Sri Purnomo positif Covid-19 beberapa hari seusai disuntik vaksin dari Sinovac . Penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan pada 14 Januari lalu dan dinyatakan positif pada Rabu, 20 Januari.
"Bahwa vaksin Covid-19 yang diberikan pada Bupati Sleman, berjenis inactivated, sehingga vaksin bukan penyebab bisa positif," tegas Nadia dalam keterangannya, Jumat (22/1/2021).
Nadia juga menjelaskan, jika melihat sequence waktunya, sangat mungkin pada saat Bupati divaksin, ia sudah dalam masa inkubasi, artinya sudah terpapar virus tapi belum bergejala. Meski demikian, kejadian ini tetap dilaporkan sebagai KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Baca juga: Kontak Erat dengan Bupati Sleman, Ratusan ASN Ikuti Rapid Swab Antigen
"Secara alamiah, waktu antara paparan dan munculnya gejala/load virus sedang tinggi adalah sekitar 5-6 hari (waktu yang pas, karena divaksin tanggal 14 Januari sementara hasil swab PCR positif tanggal 20 Januari)," jelasnya.
Nadia mengatakan bahwa dari awal juga sudah ditekankan bahwa vaksinasi Covid-19 memang membutuhkan dua kali dosis penyuntikan. "Sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus," katanya.
tulis komentar anda