Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Bukan karena Varian Baru Virus
Kamis, 21 Januari 2021 - 20:30 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan peningkatan kasus Covid-19 tidak ada kaitannya dengan munculnya varian baru virus seperti di Inggris. Hal ini didasarkan pada hasil pelacakan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
"Saya perlu tegaskan bahwa penambahan kasus positif yang besar saat ini terbukti bukan karena munculnya varian seperti yang muncul di Inggris," katanya dalam konferensi persnya, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Menkes Buka Peluang Pihak Swasta Lakukan Vaksinasi Mandiri
Menurutnya, dari pelacakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman varian virus yang banyak ditemukan berjenis D614G. "Hasil pelacakan genome sequencing oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, menyatakan bahwa jumlah whole genome sequencing yang telah dikumpulkan kepada GISAID atau Bank Data Influenza di dunia sebanyak 244, dan tidak ditemukan mutasi B117 sampai saat ini. Namun jenis mutasinya sudah banyak yang ditemukan ialah yang berjenis D614G," jelasnya.
Lebih lanjut Wiku mengatakan, untuk menekan replikasi atau infeksi virus harus dilakukan dengan menghambat laju penularan.
Baca juga: Pengelola Wisata Tolak Tutup Selama PPKM, DPRD: Bisa Kena Pasal Penghasutan
Baca juga: Keputusan Pemerintah Perpanjang PPKM Dinilai Tepat, Penerapannya Harus Ketat
"Jika kita lengah atas kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan, maka cepat atau lambat kita sendirilah yang akan menjadi bagian dari angka penambahan kasus positif maupun berada di ruang perawatan Covid-19 . Jangan sampai hal ini terjadi. Maka dari itu, mohon berhati-hati dan waspada di mana pun Anda berada," pungkasnya.
"Saya perlu tegaskan bahwa penambahan kasus positif yang besar saat ini terbukti bukan karena munculnya varian seperti yang muncul di Inggris," katanya dalam konferensi persnya, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga
Menurutnya, dari pelacakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman varian virus yang banyak ditemukan berjenis D614G. "Hasil pelacakan genome sequencing oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, menyatakan bahwa jumlah whole genome sequencing yang telah dikumpulkan kepada GISAID atau Bank Data Influenza di dunia sebanyak 244, dan tidak ditemukan mutasi B117 sampai saat ini. Namun jenis mutasinya sudah banyak yang ditemukan ialah yang berjenis D614G," jelasnya.
Lebih lanjut Wiku mengatakan, untuk menekan replikasi atau infeksi virus harus dilakukan dengan menghambat laju penularan.
Baca juga: Pengelola Wisata Tolak Tutup Selama PPKM, DPRD: Bisa Kena Pasal Penghasutan
Baca juga: Keputusan Pemerintah Perpanjang PPKM Dinilai Tepat, Penerapannya Harus Ketat
"Jika kita lengah atas kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan, maka cepat atau lambat kita sendirilah yang akan menjadi bagian dari angka penambahan kasus positif maupun berada di ruang perawatan Covid-19 . Jangan sampai hal ini terjadi. Maka dari itu, mohon berhati-hati dan waspada di mana pun Anda berada," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda