Menggapai Mimpi Jakarta Sehat, Jakarta Aman
Selasa, 12 Januari 2021 - 13:55 WIB
Irjen Pol Dr Mohammad Fadil Imran, MSi
Kapolda Metro Jaya
SAAT matahari mulai menghantarkan cahaya bias warna cerah kekuningan dari balik gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah penduduk yang padat merayap, saya harus bergegas pergi mewujudkan mimpi "Jakarta Sehat, Jakarta Aman". Sebagai Kapolda Metro Jaya , saya memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan setiap wilayah zona merah mengoptimalkan program Kampung Tangguh Jaya guna menekan penyebaran COVID-19 dan membantu meringankan kebutuhan warga.
Tingkat kasus positif COVID-19 di wilayah DKI Jakarta masih sangat tinggi. Memasuki awal Januari 2021, terjadi penambahan 2.959 kasus baru. Kondisi ini berpotensi akan terus meningkat jika tidak diintervensi secara cepat dan tepat. Untuk itu kita tidak bisa berdiam diri. Segala sumber daya harus dikerahkan untuk menolong rakyat agar terbebas dari pandemi COVID-19.
Kemarin, Senin, 11 Januari 2021, saat hati masih diselimuti duka mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya, Saya bersama sahabat, Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman, terjun langsung ke Mapolsek Ciledug, Tanggerang Kota yang masih menjadi zona merah COVID-19. Lalu setelah itu, beranjak menuju ke Mapolsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dua Mapolsek itu adalah titik awal langkah kami untuk mengintensifkan program Kampung Tangguh Jaya, memberi dukungan kepada personel, bersilahturahmi dengan masyarakat agar saling membantu menekan penyebaran COVID-19 dan meringankan beban kebutuhan hidup. Pada hari yang bersamaan, seluruh jajaran Polda Metro Jaya juga bergerak dengan cita-cita yang sama. ( )
Kampung Tangguh Jaya merupakan replikasi dari Kampung Tangguh Semeru yang pernah saya bangun 1.559 Kampung ketika menjadi Kapolda Jawa Timur. Program hasil kolaborasi dan sinergisitas bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Forkominda, Perguruan Tinggi, rekan-rekan media, kelompok pengusaha dan seluruh komponen masyarakat sampai ke tingkat RT, mendapat sambutan positif dari Presiden Joko Widodo, Kapolri, Panglima TNI, sehingga diadopsi menjadi program nasional dengan nama Kampung Tangguh Nusantara.
Konsep Kampung Tangguh Jaya yang dikembangkan di wilayah DKI Jakarta menggunakan pendekatan berbasis POP (Problem Oriented Policing) melalui upaya scanning, analysis, response, dan assessment. Dalam penerapannya mengedepankan beberapa langkah-langkah sentral, seperti transformation organization, community partnership, problem solving, dan community mobilitation.
Mengatasi masalah pandemi ini memang tidak bisa hanya dengan logika berpikir di dalam kotak (in of the box) atau hanya bermain di wilayah "comport zone". Kita harus terus berpikir "out of the box" atau melompat dari kebiasaan konvensional untuk mencari terobosan-terobosan yang strategis dan konstruktif secara berkelanjutan.
Peraih Nobel Fisika, Albert Einstein, pernah mengingatkan bahwa suatu permasalahan tidak akan pernah dipecahkan jika kita menggunakan pola pikir yang sama ketika masalah itu diciptakan. Artinya, perubahan suatu keniscayaan, karenanya dituntut berinovasi dan berkembang dengan segala masalah yang tidak bisa diperbarui dengan cara-cara lama. ( )
Kapolda Metro Jaya
SAAT matahari mulai menghantarkan cahaya bias warna cerah kekuningan dari balik gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah penduduk yang padat merayap, saya harus bergegas pergi mewujudkan mimpi "Jakarta Sehat, Jakarta Aman". Sebagai Kapolda Metro Jaya , saya memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan setiap wilayah zona merah mengoptimalkan program Kampung Tangguh Jaya guna menekan penyebaran COVID-19 dan membantu meringankan kebutuhan warga.
Tingkat kasus positif COVID-19 di wilayah DKI Jakarta masih sangat tinggi. Memasuki awal Januari 2021, terjadi penambahan 2.959 kasus baru. Kondisi ini berpotensi akan terus meningkat jika tidak diintervensi secara cepat dan tepat. Untuk itu kita tidak bisa berdiam diri. Segala sumber daya harus dikerahkan untuk menolong rakyat agar terbebas dari pandemi COVID-19.
Kemarin, Senin, 11 Januari 2021, saat hati masih diselimuti duka mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya, Saya bersama sahabat, Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman, terjun langsung ke Mapolsek Ciledug, Tanggerang Kota yang masih menjadi zona merah COVID-19. Lalu setelah itu, beranjak menuju ke Mapolsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dua Mapolsek itu adalah titik awal langkah kami untuk mengintensifkan program Kampung Tangguh Jaya, memberi dukungan kepada personel, bersilahturahmi dengan masyarakat agar saling membantu menekan penyebaran COVID-19 dan meringankan beban kebutuhan hidup. Pada hari yang bersamaan, seluruh jajaran Polda Metro Jaya juga bergerak dengan cita-cita yang sama. ( )
Kampung Tangguh Jaya merupakan replikasi dari Kampung Tangguh Semeru yang pernah saya bangun 1.559 Kampung ketika menjadi Kapolda Jawa Timur. Program hasil kolaborasi dan sinergisitas bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Forkominda, Perguruan Tinggi, rekan-rekan media, kelompok pengusaha dan seluruh komponen masyarakat sampai ke tingkat RT, mendapat sambutan positif dari Presiden Joko Widodo, Kapolri, Panglima TNI, sehingga diadopsi menjadi program nasional dengan nama Kampung Tangguh Nusantara.
Konsep Kampung Tangguh Jaya yang dikembangkan di wilayah DKI Jakarta menggunakan pendekatan berbasis POP (Problem Oriented Policing) melalui upaya scanning, analysis, response, dan assessment. Dalam penerapannya mengedepankan beberapa langkah-langkah sentral, seperti transformation organization, community partnership, problem solving, dan community mobilitation.
Mengatasi masalah pandemi ini memang tidak bisa hanya dengan logika berpikir di dalam kotak (in of the box) atau hanya bermain di wilayah "comport zone". Kita harus terus berpikir "out of the box" atau melompat dari kebiasaan konvensional untuk mencari terobosan-terobosan yang strategis dan konstruktif secara berkelanjutan.
Peraih Nobel Fisika, Albert Einstein, pernah mengingatkan bahwa suatu permasalahan tidak akan pernah dipecahkan jika kita menggunakan pola pikir yang sama ketika masalah itu diciptakan. Artinya, perubahan suatu keniscayaan, karenanya dituntut berinovasi dan berkembang dengan segala masalah yang tidak bisa diperbarui dengan cara-cara lama. ( )
Lihat Juga :
tulis komentar anda