Sekali Lagi Demokrasi Dinilai Mundur, LP3ES: Indonesia Balik Kanan ke Tirani
Selasa, 12 Januari 2021 - 13:17 WIB
“Pada saat pandemi, ketika rakyat dan oposisi lemah, banditisme itu pun memperoleh tempatnya dalam tatanan bernegara. Presiden dari perilakunya tidak menunjukkan komitmen terhadap demokrasi dalam pengambilan keputusan dan tindakannya. Kecenderungan otoriter dan praktik diktator semakin kuat ketika oposisi hilang dan masyarakat sipil lemah,” urai dia.
(Baca:Kepulangan Habib Rizieq Jadi Ujian Kualitas Demokrasi Indonesia)
Keadaan dan perilaku pemimpin bertemu dimana situasi pandemi dan ekonomi yang sulit, maka kekuasaan yang otoriter dapat dengan mudah dijalankan. Presiden dan aparat negara menjalankan konstitusi dan kebijakan tanpa konsultasi publik. Kemunduran demokrasi yang kian mengarah pada praktik pemerintahan otoriter tersebut yang disebut-sebut sebagai diktator konstitusional.
Anggota DPR RI 2004-2009 dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga melihat kemunduran demokrasi Indonesia ini seperti suatu siklus setelah 20 tahun demokrasi dijalankan. Menurut dia, kecenderungan berbalik menuju otoriter mulai dan bahkan sudah terjadi.
(Baca:Kepulangan Habib Rizieq Jadi Ujian Kualitas Demokrasi Indonesia)
Keadaan dan perilaku pemimpin bertemu dimana situasi pandemi dan ekonomi yang sulit, maka kekuasaan yang otoriter dapat dengan mudah dijalankan. Presiden dan aparat negara menjalankan konstitusi dan kebijakan tanpa konsultasi publik. Kemunduran demokrasi yang kian mengarah pada praktik pemerintahan otoriter tersebut yang disebut-sebut sebagai diktator konstitusional.
Anggota DPR RI 2004-2009 dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga melihat kemunduran demokrasi Indonesia ini seperti suatu siklus setelah 20 tahun demokrasi dijalankan. Menurut dia, kecenderungan berbalik menuju otoriter mulai dan bahkan sudah terjadi.
(muh)
tulis komentar anda