Epidemiolog Duga Varian Baru Corona Sudah Ada di Indonesia

Jum'at, 08 Januari 2021 - 22:18 WIB
Epidemiolog Duga Varian Baru Corona Sudah Ada di Indonesia. Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menduga varian atau strain baru virus corona (Covid-19) sudah ada di wilayah Indonesia. Hal itu karena pembatasan akses masuk di berbagai daerah yang dinilainya masih lemah, termasuk juga dengan penelusuran (tracing) dan pengujian (testing) yang dilakukan.

(Baca juga : Skala Vaksinasi Sangat Besar, IDI: Distribusi dan Penyimpanan Vaksin Harus Aman )

"Ini menunjukkan begitu rawannya Indonesia. Besar kemungkinan strain baru di Indonesia itu sudah ada, dari UK (Inggris) ataupun Afrika Selatan karena pintu masuk tidak ketat. Sifat dari karantina juga bukan mandatory. Monitoring juga sangat loose," kata Dicky kepada SINDOnews, Jumat (8/1/2021).

(Baca juga : Polri Bentuk Tim Khusus Tindaklanjuti Temuan Komnas HAM Soal Penembakan Laskar FPI )

Prediksi itu dilatarbelakangi penerapan pembatasan kegiatan secara total ( lockdown ) di Brisbane dan wilayah sekitarnya di negara bagian Queensland, Australia. Kebijakan selama tiga hari itu menyusul adanya kasus dengan dugaan strain baru SARS-CoV2 yang masuk ke wilayah tersebut.



(Baca juga : Erick Thohir Tegaskan Lagi, Vaksin yang Dipilih Ada di List WHO )

Padahal, lanjut Dicky, Queensland menjadi salah satu wilayah yang paling bagus dalam pengendalian Covid-19 di Australia dibandingkan negara-negara lainnya. Hal itu juga ditunjukkan dengan tingkat reproduksi virus (R) di bawah angka 1 dan TPR (test positivity rate) di bawah 1 persen.

( ).

Sementara di Indonesia, ia menilai penerapan pembatasan masih longgar. Belum lagi strategi testing dan tracing masih lemah sehingga sangat rawan terhadap penyebaran virus corona, termasuk strain baru.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More