IPR Ungkap Lima Kriteria Calon Kapolri, Siapa Sasaran Tembaknya?
Jum'at, 08 Januari 2021 - 18:26 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengungkan sosok pengganti Jenderal Idham Azis yang akan dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memenuhi sejumlah kriteria.“Sosok tersebut setidaknya memiliki beberapa kriteria, sehingga bisa menjadikan Polri lebih maju dan modern, dan benar-benar bisa menjadi harapan rakyat Indonesia,” ungkap Ujang di Jakarta, Jumat (8/1/2021).
(Baca Juga: Polri Itu Polisi Pemerintah, Selalu Sulit Berjarak dengan Kekuasaan)
Ujang pun merinci kriteria sosok calon Kapolri baru tersebut. Pertama, kata dia memenuhi syarat sesuai UU dan peraturan yang berlaku, terutama Jenderal bintang tiga.“Kriteria kedua adalah memiliki track record yang bagus, jenjang karirnya jelas dan tidak cacat,” katanya.
Ketiga, lanjut pria yang juga Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu, yakni sosok yang memiliki prestasi di bidang penegakkan hukum dan lain-lain.
(Baca Juga: Rekomendasi Kompolnas Sudah Diserahkan Presiden, Boy Rafli dan Agus Calon Kuat Kapolri?)
“Keempat, yang tidak kalah pentingnya adalah memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi, sehingga bisa menjamin dan tangkas dalam mengendalikan keamanan dan kenyamanan dalam negeri, sehingga Indonesia akan lebih fokus dan produktif,” papar Ujang. "Dengan kata lain, sosok tersebut punya chemistry dengan Presiden Jokowi, serta bisa mengamankan Presiden baik dari segi kebijakan maupun langkah politik kebangsaannya,” ujar Ujang.
(Baca Juga: Jokowi Sudah Pilih Satu Calon Kapolri, Para Jenderal Polisi Tak Usah Lobi-lobi)
Dan yang terakhir adalah sosok calon Kapolri harus memiliki komitmen untuk melanjutkan reformasi di internal kepolisian dan komitmen terhadap penegakkan HAM. "Reformasi di internal Polri ini harus terus berjalan dan harus diperkuat, sehingga kedepan kepercayaan terhadap institusi Polri juga meningkat," tutur Ujang.
Sebagaimana diketahui, calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis semakin mengerucut pada tiga nama perwira tinggi Polri, mereka adalah; Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Komjen Gatot Eddy Pramono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar.
(Baca Juga: Polri Itu Polisi Pemerintah, Selalu Sulit Berjarak dengan Kekuasaan)
Ujang pun merinci kriteria sosok calon Kapolri baru tersebut. Pertama, kata dia memenuhi syarat sesuai UU dan peraturan yang berlaku, terutama Jenderal bintang tiga.“Kriteria kedua adalah memiliki track record yang bagus, jenjang karirnya jelas dan tidak cacat,” katanya.
Ketiga, lanjut pria yang juga Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu, yakni sosok yang memiliki prestasi di bidang penegakkan hukum dan lain-lain.
(Baca Juga: Rekomendasi Kompolnas Sudah Diserahkan Presiden, Boy Rafli dan Agus Calon Kuat Kapolri?)
“Keempat, yang tidak kalah pentingnya adalah memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi, sehingga bisa menjamin dan tangkas dalam mengendalikan keamanan dan kenyamanan dalam negeri, sehingga Indonesia akan lebih fokus dan produktif,” papar Ujang. "Dengan kata lain, sosok tersebut punya chemistry dengan Presiden Jokowi, serta bisa mengamankan Presiden baik dari segi kebijakan maupun langkah politik kebangsaannya,” ujar Ujang.
(Baca Juga: Jokowi Sudah Pilih Satu Calon Kapolri, Para Jenderal Polisi Tak Usah Lobi-lobi)
Dan yang terakhir adalah sosok calon Kapolri harus memiliki komitmen untuk melanjutkan reformasi di internal kepolisian dan komitmen terhadap penegakkan HAM. "Reformasi di internal Polri ini harus terus berjalan dan harus diperkuat, sehingga kedepan kepercayaan terhadap institusi Polri juga meningkat," tutur Ujang.
Sebagaimana diketahui, calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis semakin mengerucut pada tiga nama perwira tinggi Polri, mereka adalah; Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Komjen Gatot Eddy Pramono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar.
(ymn)
tulis komentar anda