Berlomba Melawan Keraguan Vaksin Covid-19

Kamis, 07 Januari 2021 - 22:01 WIB
Menurutnya, dokumen yang dibutuhkan oleh Tim Auditor guna menuntaskan kajian, juga sudah diterima pada Selasa (5/1/2021) lalu dari Sinovac melalui surat elekronik.

Bio Farma Siap Produksi 250 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir memastikan, PT Bio Farma siap memproduksi 250 juta dosis vaksin Covid-19. Bahkan, 100 juta dosis di antaranya sudah siap diproduksi karena sudah mengantongi sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kepastian tersebut disampaikan Erick seusai mengunjungi langsung Bio Farma untuk mengecek kesiapan infrastruktur serta memastikan semua tugas distribusi dan produksi sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. "Saya sudah pastikan, sesuai arahan di awal, saya ingin Bio Farma mempersiapkan kapasitas produksi. Alhamdulilah, 250 juta sudah siap, 100 juta sudah ada sertifikat dari BPOM untuk bisa memproduksi. Insya Allah, untuk yang 150 juta, kita masih perlu izin lagi dari BPOM, insya Allah BPOM mendukung supaya kapasitasnya 250 juta," tutur Erick dalam konferensi pers yang juga ditayangkan channel Youtube Bio Farma, kemarin.

Erick juga memastikan, vaksin Covid-19 bakal segera diproduksi Bio Farma setelah bahan baku tiba yang dijadwalkan pada Minggu kedua Januari 2021. Seluruh proses produksi, kata Erick, mengacu pada standar World Health Organization (WHO). Selain kesiapan Bio Farma memproduksi vaksin Covid-19, Erick juga menyatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), vaksinasi Covid-19 pada Januari 2021 ini dapat terealisasi hingga 5,8 juta dosis dan Februari 10,4 juta dosis, serta Maret 13,3 juta dosis secara gratis. "Mudah-mudahan vaksinasi berjalan dengan baik. Kami Kementerian BUMN dan Bio Farma menjalankan tugas sebaik-baiknya, agar rakyat bisa divaksinasi dengan baik. Kami memastikan, proses izin dari BPOM, Emergency Use Authorization (EUA) dapat keluar dan tentu baru divaksin (setelah ada izin akan ada)," terangnya.

"Jangan ada pemikiran seakan-akan kita tidak mengikuti standar dunia. Saya tekankan sejak awal, vaksin yang dilakukan pemerintah adalah yang sudah ada di list WHO dan sudah melalui uji klinis," lanjut Erick.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjamin jika kebutuhan vaksin Covid-19 untuk Indonesia bakal terpenuhi. Selain memastikan ketersediaan vaksin dari jalur bilateral, Indonesia juga terus mengintesifkan jalur multilateral melalui Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI). Kemarin, Indonesia resmi menandatangani formulir vaksin bagian B GAVI COVAX Facility. Penandatanganan ini akan melengkapi konfirmasi keikutsertaan Indonesia dalam skema COVAX Facility tersebut untuk mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis. Sebelumnya, formulir bagian A yang berisi hal-hal teknis terkait dengan informasi umum, rencana target vaksinasi, cost sharing, karakter vaksin, peraturan safety dan preparedness serta kapasitas dan logistik rantai dingin telah lebih dahulu ditandatangani oleh Menteri Kesehatan sebelumnya Terawan Agus Putranto pada tanggal 7 Desember tahun 2020 lalu. “Penandatanganan form B dari COVAX Facility ini adalah salah satu macam penting untuk Indonesia bisa memperoleh akses atas maksimal 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI,” ujar Budi Gunadi.

Selain itu, Budi Gunadi juga mengungkapkan vaksin Covid-19 yang sudah diperoleh Indonesia. Menurutnya Indonesia sudah memiliki komitmen pasti pengadaan vaksin Covid-19 sebanyak 125 juta dosis dari Sinovac, 50 juta dosis dari Astrazeneca, 50 juta dosis dari Novavax. Sehingga total ada 225 juta dosis yang pasti. Jika jumlah itu ditambah dari GAVI dan juga Pfizer yang dalam waktu dekat akan ditandatangani perjanjiannya, maka vaksin Covid-19 di Indonesia akan cukup untuk 181 juta rakyat Indonesia. “Dengan adanya potensi dari Pfizer yang Insya Allah dalam waktu dekat kita bisa tanda tangani dan juga ada yang potensi 108 juta dosis dari GAVI ini, Insya Allah cukup jumlah vaksin bagi 181 juta rakyat Indonesia,” tegasnya.

Untuk mengamankan alokasi vaksin Covid-19 dari jalur Gavi ini, lanjut Budi Gunadi, Indonesia akan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi untuk menduduki posisi penting co-Chair di Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI). “Ada satu macam penting lagi yang harus kita dukung bersama agar bisa tercapai. Yaitu besok akan dilakukan voting untuk pemilihan co-Chair dari salah satu posisi di GAVI. Di mana kita mengusulkan ibu Menlu ada disana,” katanya.dita angga/agung bakti sasara/binti mufarida
(war)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More