Harus Tetap Sigap

Selasa, 05 Januari 2021 - 06:09 WIB
Untuk vaksinasi periode kedua akan berlangsung selama 11 bulan, yaitu dari April 2021 hingga Maret 2022. Vaksinasi ini menjangkau masyarakat hingga 181,5 juta orang. Secara total Indonesia membutuhkan waktu 15 bulan, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022, untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi dan mencapai total populasi sebesar 181,5 juta orang.

Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyebut Indonesia tengah mengalami masa kritis pandemi Covid-19 dalam tiga sampai enam bulan ke depan. Perkiraan Dikcy ini berdasarkan semua indikator, termasuk angka kematian semakin meningkat. "Respons tes, lacak, isolasi pemerintah, dan 5M masyarakat dalam tiga bulan pertama ini akan menentukan arah dan pola pandemi di Indonesia," kata Dicky, dalam keterangannya, Minggu (3/1/2021). (Baca juga: 5 Fakta Parosmia, Gejala Baru Covid-19)

Dia mengingatkan, vaksin bukanlah solusi ajaib dalam penanganan Covid-19 , karena kehadirannya hanya sebagai salah satu cara untuk membangun kekebalan individual dan perlindungan masyarakat. Apalagi, sejauh ini tidak ada pandemi yang selesai dengan vaksin, seperti pandemi cacar hingga polio yang berakhir dalam waktu yang lama.

Untuk itulah Dicky perlu mengingatkan pentingnya disiplin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilisasi dan interaksi, hingga menjauhi kerumunan (5M) harus tetap dilakukan meskipun telah mendapatkan vaksin Covid-19. "Karena, akan tetap ada sebagian masyarakat yang tidak terproteksi akibat kondisi kesehatan dan keterbatasan dari vaksin itu sendiri," ujarnya.

Dia lantas menuturkan, keberhasilan vaksinasi lebih mudah terjadi pada kondisi kurva pandemi yang sudah melandai. Namun, fakta yang terjadi di Indonesia kurvanya masih terus naik sehingga dikhawatirkan menjadi tidak efektif atau butuh waktu lebih lama untuk menciptakan herd immunity. (Baca juga: Mengapa Pemerintah China Berbalik Arah Melawan Jack Ma?)

Selama menunggu vaksin yang akan disuntikkan secara bertahap, penyebaran virus yang sudah dalam kondisi tidak terkendali di Indonesia dapat menyebabkan kondisi memburuk. Akibat terburuk pandemi tidak terkendali, yang dikhawatirkan selain banyaknya kematian adalah timbulnya strain baru yang merugikan," ujar dia. Dicky menjelaskan, semakin banyak orang terpapar Covid-19 , maka akan mengancam warga yang berusia lanjut dan orang yang komorbid.

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia dinilai baru bisa terkendali bila lebih dari setengah penduduk rentan Indonesia sudah divaksin dalam waktu singkat. Artinya, Indonesia harus mengejar ketersediaan vaksin agar mayoritas populasi di negara ini bisa segera divaksinasi.

Sementara itu, menurut epidemiologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Panji Fortuna Hadisoemarto, pandemi di Indonesia baru bisa terkendali tergantung sebanyak apa masyarakat yang bisa vaksinasi dalam waktu singkat. Bila vaksinasi belum mencapai setengah populasi, belum akan terlihat hasilnya. "Mungkin bagaimana vaksinasi ini bisa terlihat dalam penanganan pandemi ini, paling tidak mesti setengah populasi rentan bisa divaksinasi dalam waktu singkat," ujar Panji, kemarin. (Lihat videonya: Bangkai Pesawat Diduga Air Asia Ditemukan di Kalteng)

Menurut dia, berdasarkan informasi yang diperoleh dan jadwal pembelian, Indonesia baru mendapatkan vaksin dalam enam bulan ke depan untuk memenuhi 30% populasi sehingga menjadi pertanyaan apakah hingga akhir tahun seluruh masyarakat Indonesia bisa tervaksin seluruhnya? “Kita lihat nanti berapa yang terealisasikan sehingga apakah 2021 akhir sudah bisa semua divaksin. Karena untuk pengadaan vaksin, ada yang komitmen dan potensi. Kalau yang potensi, itu terjadi akhir tahun sampai 600 juta dosis. Itu sangat cukup memvaksin semua orang Indonesia," ujar dia. (Binti Mufarida/Dita Angga/Fahmi Bahtiar)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More