Peluang Duet AHY-Susi Dinilai Cukup Berat, Begini Alasannya
Minggu, 03 Januari 2021 - 08:42 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) dinilai memiliki peluang relatif terbuka untuk bertarung di Pilpres 2024 . Dari survei Saiful Mujani Research and Consulting, AHY memang masih di bawah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil. Elektabilitas AHY sama dengan Tri Rismaharini yakni 3,1%.
Lalu strategi apa yang cocok untuk menggenjot elektabilitas putra dari Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu agar mengejar ketertinggalan dari figur lain? Mengacu hasil survei SMRC, AHY disarankan menggaet figur yang terpotret publik di luar tokoh yang sudah 'terklaster' oleh partai politik yakni dari kalangan profesional yakni seperti mantan menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Seberapa kuat jika simulasinya AHY-Susi?
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, jika simulasinya harus menduetkan AHY-Susi cukup berat. "Susi cuma populer di medsos, di level grass root masih banyak yang belum kenal," katanya saat dihubungi SINDOnews, Minggu (3/1/2021). ( )
Dengan demikian, Adi melihat, peluang duet ini lebih berat, dan Partai Demokrat perlu kerja keras jika berniat menduetkan AHY dengan Susi. Ia melihat justru peluang duet AHY dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil lebih terbuka.
Di sisi lain, Susi juga tak terdeteksi sebagai figur yang difavoritkan maju di Pilpres 2024. Selain popularitas yang belum signifikan, perempuan yang dikenal dengan istilah 'tenggelamkan kapal pencuri ikan' juga tak punya back-Up partai, sehingga menyulitkan maju bertanding dengan calon lain.
Kendati masuk 10 besar dalam survei SMRC, elektabilitas Susi hanya mencapai 0,7%, dan masih di bawah Ketua DPR Puan Maharani dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Idealnya AHY cari pendamping yang punya popularitas dan elektabilitas bagus serta punya sokongan partai," kata Adi. ( )
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Lalu strategi apa yang cocok untuk menggenjot elektabilitas putra dari Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu agar mengejar ketertinggalan dari figur lain? Mengacu hasil survei SMRC, AHY disarankan menggaet figur yang terpotret publik di luar tokoh yang sudah 'terklaster' oleh partai politik yakni dari kalangan profesional yakni seperti mantan menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Seberapa kuat jika simulasinya AHY-Susi?
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, jika simulasinya harus menduetkan AHY-Susi cukup berat. "Susi cuma populer di medsos, di level grass root masih banyak yang belum kenal," katanya saat dihubungi SINDOnews, Minggu (3/1/2021). ( )
Dengan demikian, Adi melihat, peluang duet ini lebih berat, dan Partai Demokrat perlu kerja keras jika berniat menduetkan AHY dengan Susi. Ia melihat justru peluang duet AHY dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil lebih terbuka.
Di sisi lain, Susi juga tak terdeteksi sebagai figur yang difavoritkan maju di Pilpres 2024. Selain popularitas yang belum signifikan, perempuan yang dikenal dengan istilah 'tenggelamkan kapal pencuri ikan' juga tak punya back-Up partai, sehingga menyulitkan maju bertanding dengan calon lain.
Kendati masuk 10 besar dalam survei SMRC, elektabilitas Susi hanya mencapai 0,7%, dan masih di bawah Ketua DPR Puan Maharani dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Idealnya AHY cari pendamping yang punya popularitas dan elektabilitas bagus serta punya sokongan partai," kata Adi. ( )
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(abd)
tulis komentar anda