Sejak Berdiri Tahun 1998, FPI Berantas Maksiat dan Melakukan Aksi Kemanusiaan

Rabu, 30 Desember 2020 - 15:08 WIB
Dalam sebuah kesempatan, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyebut ada kelompok-kelompok yang kerjanya memang memfitnah FPI. Karena itu, tak heran muncul stigma terhadap FPI.

"Memang ada kelompok-kelompok yang memang kerjanya itu tiap hari atau hidupnya itu dari memfitnah FPI, membuat labeling ke FPI. Dan itu mereka mendapatkan rating juga, mendapatkan dana, mendapatkan apa semacam mereka mengajukan proposal untuk menstigma, itu diajukan ke berbagai macam funding agency, termasuk funding agency dalam negeri," jelas Munarman, dikutip SINDOnews, Sabtu (12/12/2020), dari video berjudul 2 JAM LEBIH DENGAN MUNARMAN, PENJARA DAN HABIB RIZIEQ MANTAPKAN HATI!! yang tayang di Channel YouTube Refly Harun.

Selain aksi kontroversial yang dilakukan, FPI juga melibatkan diri dalam aksi-aksi kemanusiaan antara lain pengiriman relawan ke daerah bencana tsunami di Aceh, bantuan relawan dan logistik saat bencana gempa di Padang dan beberapa aktivitas kemanusiaan lainnya.

( ).

Pada 2002, FPI menuntut agar syariat Islam dimasukkan pada pasal 29 UUD 45 yang berbunyi, "Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa" dengan menambahkan "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" seperti yang tertera pada butir pertama dari Piagam Jakarta yang dirumuskan pada tanggal 22 Juni 1945 ke dalam amendemen UUD 1945 yang sedang di bahas di MPR sambil membawa spanduk bertuliskan "Syariat Islam atau Disintegrasi Bangsa".

Namun Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Dr. J. Soedjati Djiwandono berpendapat bahwa dimasukkannya tujuh kata Piagam Jakarta ke dalam UUD 1945 yang diamendemen, justru dikhawatirkan akan memecah belah kesatuan bangsa dan negara, mengingat karekteristik bangsa yang majemuk.

( ).

Pembentukan organisasi yang memperjuangkan syariat Islam dan bukan Pancasila inilah yang kemudian menjadi wacana pemerintah Indonesia untuk membubarkan ormas Islam yang bermasalah.

( ).
(zik)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More