Sandi dan Risma Masuk Kabinet, Bakal Muncul Perang Bintang Capres 2024
Kamis, 24 Desember 2020 - 08:00 WIB
JAKARTA - Menteri adalah jabatan politis yang cukup strategis. Istilah populernya jabatan seksi yang menarik perhatian publik. Masuknya Sandiaga Uno dan Tri Rismaharini sebagai anggoyta kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin sangat mungkin mendongkrak popularitas serta citra positif mereka di mata publik.
"Maka posisi menteri bisa menjadi panggung politik secara nasional jika ada menteri yang mau memanfaatkan atau mengkapitalisasi untuk kepentingan politik ke depan," tutur Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo saat dihubungi SINDOnews, Kamis (24/12/2020).
(Baca: Protes Timses Jokowi soal Sandi Masuk Kabinet Tak Bakal Bikin Gejolak)
Karyono mengatakan, jabatan menteri memang memberi ruang untuk bertemu masyarakat, pejabat pemerintah daerah dan berbagai kalangan. Jabatan menteri secara otomatis menjadi panggung gratis untuk menaikkan popularitas sosok yang menjabat.
Namun hal yang utama dalam membangun kepercayaan dan simpati publik akan ditentukan oleh keberhasilan seorang menteri yang diukur dari sejumlah indikator keberhasilan kinerja kementerian.
"Selain itu menteri memiliki kewenangan mengelola anggaran kementerian yang besar untuk pembiayaan program yang dapat digunakan melalui skema politik anggaran," ujarnya.
(Baca: Larang Risma Rangkap Jabatan, Ini Dua Arahan Kemendagri untuk Gubernur Jatim)
Namun demikian, tentu tidak semua menteri memiliki hasrat politik di 2024. Dalam pengamatannya, peta pertarungan Pilpres 2024 masih sulit ditebak. Kondisinya masih sangat dinamis. Formasi pasangan juga belum bisa dipastikan dari sekarang.
Memang ada sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju yang namanya disebut-sebut oleh sejumlah lembaga survei sebagai kandidat presiden 2024. Selain Prabowo Subinto, ada Sandiaga Uno, Erick Thohir, Moeldoko, Tito Karnavian, Airlangga Hartarto hingga Tri Rismaharini.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
"Tetapi munculnya nama-nama yang disebut di survei belum bisa dipastikan siapa yang bakal menjadi capres atau cawapres pada pilpres 2024. Masih sangat terbuka akan terjadi perubahan peta kandidat," beber dia.
Lebih lanjut Karyono mengatakan, tetapi, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi "perang bintang" dalam konfigurasi di internal kabinet. "Inilah yang perlu diantisipasi agar tidak terjadi instabilitas pemerintahan yang bisa menimbulkan tsunami politik yang kontra produktif," pungkasnya.
"Maka posisi menteri bisa menjadi panggung politik secara nasional jika ada menteri yang mau memanfaatkan atau mengkapitalisasi untuk kepentingan politik ke depan," tutur Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo saat dihubungi SINDOnews, Kamis (24/12/2020).
(Baca: Protes Timses Jokowi soal Sandi Masuk Kabinet Tak Bakal Bikin Gejolak)
Karyono mengatakan, jabatan menteri memang memberi ruang untuk bertemu masyarakat, pejabat pemerintah daerah dan berbagai kalangan. Jabatan menteri secara otomatis menjadi panggung gratis untuk menaikkan popularitas sosok yang menjabat.
Namun hal yang utama dalam membangun kepercayaan dan simpati publik akan ditentukan oleh keberhasilan seorang menteri yang diukur dari sejumlah indikator keberhasilan kinerja kementerian.
"Selain itu menteri memiliki kewenangan mengelola anggaran kementerian yang besar untuk pembiayaan program yang dapat digunakan melalui skema politik anggaran," ujarnya.
(Baca: Larang Risma Rangkap Jabatan, Ini Dua Arahan Kemendagri untuk Gubernur Jatim)
Namun demikian, tentu tidak semua menteri memiliki hasrat politik di 2024. Dalam pengamatannya, peta pertarungan Pilpres 2024 masih sulit ditebak. Kondisinya masih sangat dinamis. Formasi pasangan juga belum bisa dipastikan dari sekarang.
Memang ada sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju yang namanya disebut-sebut oleh sejumlah lembaga survei sebagai kandidat presiden 2024. Selain Prabowo Subinto, ada Sandiaga Uno, Erick Thohir, Moeldoko, Tito Karnavian, Airlangga Hartarto hingga Tri Rismaharini.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
"Tetapi munculnya nama-nama yang disebut di survei belum bisa dipastikan siapa yang bakal menjadi capres atau cawapres pada pilpres 2024. Masih sangat terbuka akan terjadi perubahan peta kandidat," beber dia.
Lebih lanjut Karyono mengatakan, tetapi, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi "perang bintang" dalam konfigurasi di internal kabinet. "Inilah yang perlu diantisipasi agar tidak terjadi instabilitas pemerintahan yang bisa menimbulkan tsunami politik yang kontra produktif," pungkasnya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda