Protes Timses Jokowi soal Sandi Masuk Kabinet Tak Bakal Bikin Gejolak

Rabu, 23 Desember 2020 - 15:16 WIB
loading...
Protes Timses Jokowi soal Sandi Masuk Kabinet Tak Bakal Bikin Gejolak
Kritik mantan timses Jokowi-Maruf Amin soal masuknya Sandiaga Uno dalam jajaran kabinet dianggap hanya riak kecil yang tak akan membuat gejolak internal pendukung Jokowi. Foto: setpres/agus suparto
A A A
JAKARTA - Masuknya Sandiaga Uno ke Kabinet Indonesia Maju sedikit menimbulkan menimbulkan riak di partai koalisi. Politikus Partai Nasdem Irma Suryani melontarkan kritik mengenai langkah Jokowi-Ma’ruf yang merangkul rival saat pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu.

"Ada nama Sandiaga Uno ikut masuk, artinya percuma kemarin saya dan teman-teman koalisi berdarah-darah di pilpres," kata Irma kepada SINDOnews, Selasa (22/12/2020).

(Baca: Sandiaga Uno Jadi Menteri, Timses Jokowi: Percuma Saya dan Teman-Teman Koalisi Berdarah-darah di Pilpres)

Ya, Sandi akhirnya mengisi pos Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf ) melengkapi meleburnya lawan menjadi kawan. Prabowo Subianto sudah lebih dulu menduduki jabatan sebagai Menteri Pertahanan.

Pengamat politik Anang Sujoko mengatakan gesekan di antara pendukung Jokowi baik partai politik maupun relawan adalah hal yang lumrah saja. Tetapi dia yakin riak tersebut bisa diredam dan tidak akan menjadi gejolak.

Menurut dia, keputusan Jokowi mengajak masuk rival ke jajaran kabinet sudah melalui perhitungan matang dan detail. Dia pun meyakini bahwa hal itu sudah dikomunikasikan dengan pentolan-pentolan partai pendukung.

“Pasti memperhatikan apa yang dikatakan, kalau di PDIP ya Megawati. Mereka sanggup meredam sukarelawan,” ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (23/12/2020).

(Baca: Presiden PKS Berharap Sandiaga Uno Semakin Perjuangkan Umat dan Rakyat yang Pernah Mendukungnya)

Dosen Universitas Brawijaya itu menduga di antara parpol pendukung kemungkinan sudah ada pembicaraan mengenai perombakan kabinet. Bahkan, mungkin membicarakan konsesi politik yang tidak diumumkan kepada publik.

“Ada pembicaraan di posisi ini sehingga tidak terjadi gejolak luar biasa (dalam koalisi). Dan, sukarelawan itu ada dirijen dan dikendalikan orang-orang tertentu. Orang-orang tertentu itu harus mengendalikan yang bawah dengan baik,” tuturnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)