Mahfud MD Sebut Ada Sekelompok Anak Muda Dilatih untuk Meneror VVIP

Kamis, 17 Desember 2020 - 23:02 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD menyebut, ada sekelompok anak muda yang dilatih di tempat khusus untuk melakukan aksi teror untuk pejabat VVIP. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, ada sekelompok anak muda yang dilatih di tempat khusus untuk melakukan aksi teror untuk pejabat VVIP. Hal itu dia ungkapkan Mahfud saat memberikan sambutan di acara penyerahan hasil evaluasi dan rekomendasi kebijakan Kementerian/Lembaga di bidang kesatuan bangsa.

Dalam kesempatan itu, Mahfud menyampaikan tentang bahaya dan tingkatan dari tindakan separatisme. Salah satu tingkatan yang disebutnya adalah radikalisme dalam bentuk teror. "Hari ini bisa dilihat tadi, polisi menangkap 23 teroris dari berbagai tempat yang kemudian dikumpulkan di Lampung gitu, lalu diangkut ke Jakarta," kata Mahfud dalam sambutannya, Kamis (17/12/2020). (Baca juga: Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah Potong Uang Kotak Amal sebelum Diaudit). (Baca juga: Amankan Aksi Besok, 2.690 Personel Brimob Diboyong ke Jakarta)





Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyebut, 23 teroris yang digelandang aparat kepolisian itu merupakan orang-orang yang tengah mempersiapkan kegiatan-kegiatan teror, seperti melakukan aksi pengeboman hingga melancarkan aksi kerusuhan di berbagai tempat. "Bahkan saya mendapat informasi ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP. Saya dapat foto latihannya juga. Nah yang seperti ini jadi radikalisme yang menghantam ideologi," tutur dia melanjutkan. (Baca juga: Penembakan 6 Laskar FPI, Refly Harun Tegaskan Tak Boleh Ada Negosiasi)

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 23 terduga teroris anggota Jamaah Islamiyah (JI) tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada Rabu (16/12/2020) sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka diterbangkan dari Lampung menggunakan pesawat carter Batik Air A30.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyebut di antara mereka ada Zulkarnain yang merupakan pimpinan Askari Markaziah JI dan Upik Lawanga yang terkenal sebagai pembuat bom. Semuanya tampak ditutup matanya dan matanya diborgol serta menggunakan baju tahanan oranye. "Tersangka Zulkarnain merupakan pimpinan Askari Markaziah Jamaah Islamiyah dan otak dari Bom Bali 1. Sementara Upik Lawangan adalah anggota JI yang terlibat dalam Bom Tentena Poso," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More