Fadli Zon Sebut Ada yang Ingin Rangkul Habib Rizieq, tapi Tak Berhasil
Rabu, 16 Desember 2020 - 14:38 WIB
JAKARTA - Anggota DPR dari Partai Gerindra, Fadli Zon kembali mencuitkan tentang sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di lini masa akun Twitternya.
(Baca juga : 14 Terdakwa Kasus Charlie Hebdo Dinyatakan Bersalah )
Fadli mengungkapkan, sejumlah pejabat mendatangi dan merangkul Habib Rizieq menjelang Pilpres 2019. Bahkan ada yang mengiming-imingi Rizieq, namun upaya itu tidak berhasil.
(Baca juga : Tausiyah Gus Baha Terkait Sikap Netral, Simak Pesannya! )
Menurut dia, Habib Rizieq Shihab atau HRS adalah seorang berpendirian kokoh dan tidak mempan untuk dibujuk, apalagi "dibeli".
(Baca juga : Marak Aksi Pendukung Habib Rizieq Minta Ditahan, PKS Nilai Imbas Penegakan Hukum Tak Adil )
"HRS jelang Pilpres 2019 memang didatangi sejumlah pejabat penting. Ada yang terus berusaha merangkul dan iming-iming tapi tak berhasil. HRS terbukti seorg yang kokoh dalam pendirian, tak mempan dibujuk atau “dibeli”. Mungkin inilah jalan sejarah yang harus dilalui. Kita belum tahu ujungnya," kata Fadli melalui akun Twitternya, @fadlizon, Rabu (16/12/2020).
Pada cuitan sebelumnya, Fadli mengomentari cuitan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang membahas tentang keadilan.( )
Mahfud menyatakan memahami keadilan itu sulit. Dia pun mencontohkan konflik Fahri Hamzah dan pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berujung ke pengadilan, bahkan ke Mahkamah Agung (MA).
Mahfud menyinggung pernyataan Fahri saat menang gugatan Rp30 miliar atas PKS. Saat itu dikatakan Mahfud, Fahri mengatakan ada keadilan di Indonesia.( )
Namun belakangan, salah satu petinggi PKS Hidayat Nur Wahid bilang putusan MA adil saat gugatan peninjauan kembali (PK) MK membatalkan putusan kasasi.
Fadli pun mengomentari cuitan Mahfud dengan bertanya tetang penanangan kasus penembakan enam anggota FPI. "Bagaimana caranya mencari 'keadilan' bagi 6 anggota FPI yang dibunuh polisi? Ada peluang merealisasikan 'kemanusiaan yang adil dan beradab'?" tanya Fadli kepada Mahfud. ( )
Lihat Juga: Fadli Zon Ditunjuk Jadi Menteri Kebudayaan, Ini Jejak Pendidikan, Karier, dan Organisasinya
(Baca juga : 14 Terdakwa Kasus Charlie Hebdo Dinyatakan Bersalah )
Fadli mengungkapkan, sejumlah pejabat mendatangi dan merangkul Habib Rizieq menjelang Pilpres 2019. Bahkan ada yang mengiming-imingi Rizieq, namun upaya itu tidak berhasil.
(Baca juga : Tausiyah Gus Baha Terkait Sikap Netral, Simak Pesannya! )
Menurut dia, Habib Rizieq Shihab atau HRS adalah seorang berpendirian kokoh dan tidak mempan untuk dibujuk, apalagi "dibeli".
(Baca juga : Marak Aksi Pendukung Habib Rizieq Minta Ditahan, PKS Nilai Imbas Penegakan Hukum Tak Adil )
"HRS jelang Pilpres 2019 memang didatangi sejumlah pejabat penting. Ada yang terus berusaha merangkul dan iming-iming tapi tak berhasil. HRS terbukti seorg yang kokoh dalam pendirian, tak mempan dibujuk atau “dibeli”. Mungkin inilah jalan sejarah yang harus dilalui. Kita belum tahu ujungnya," kata Fadli melalui akun Twitternya, @fadlizon, Rabu (16/12/2020).
Pada cuitan sebelumnya, Fadli mengomentari cuitan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang membahas tentang keadilan.( )
Mahfud menyatakan memahami keadilan itu sulit. Dia pun mencontohkan konflik Fahri Hamzah dan pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berujung ke pengadilan, bahkan ke Mahkamah Agung (MA).
Mahfud menyinggung pernyataan Fahri saat menang gugatan Rp30 miliar atas PKS. Saat itu dikatakan Mahfud, Fahri mengatakan ada keadilan di Indonesia.( )
Namun belakangan, salah satu petinggi PKS Hidayat Nur Wahid bilang putusan MA adil saat gugatan peninjauan kembali (PK) MK membatalkan putusan kasasi.
Fadli pun mengomentari cuitan Mahfud dengan bertanya tetang penanangan kasus penembakan enam anggota FPI. "Bagaimana caranya mencari 'keadilan' bagi 6 anggota FPI yang dibunuh polisi? Ada peluang merealisasikan 'kemanusiaan yang adil dan beradab'?" tanya Fadli kepada Mahfud. ( )
Lihat Juga: Fadli Zon Ditunjuk Jadi Menteri Kebudayaan, Ini Jejak Pendidikan, Karier, dan Organisasinya
(dam)
tulis komentar anda