Tahapan Pilkada Masih Panjang, Tetap Waspada Covid-19!
Kamis, 10 Desember 2020 - 07:35 WIB
Ketua Satgas Tegur Kepala Daerah
Di tempat terpisah, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo juga mengaku sempat menegur sejumlah pejabat daerah. Hal ini dilakukan karena masih rendahnya teguran terhadap kepatuhan prokes di sejumlah daerah penyelenggara pilkada.
“Kami melihat perkembangan dari seluruh provinsi. Ada provinsi dengan tingkat kepatuhan yang rendah dan peringatan yang diberikan petugas juga rendah sekali. Lantas, kami menghubungi pejabat terkait," katanya, dalam keterangan persnya, kemarin.
Dia berharap dengan teguran tersebut pemerintah daerah dapat langsung melakukan perbaikan. “Kita lihat datanya sudah masuk di kelompok 10 besar (pelanggaran prokes). Artinya apa? Kalau ada pemberitahuan, pasti akan ada perubahan. Dan, ini yang kita harapkan kerja sama antara pusat dan daerah berjalan baik. Ini semata-mata demi keselamatan bangsa kita,” ungkapnya. (Baca juga: Canggih, India Gunakan Robot untuk Rawat Pasien)
Doni kembali meminta agar semua pihak tidak kendur dalam menjalankan prokes. Menurutnya, sebuah prestasi jika penyelenggaraan pilkada dapat berjalan baik dan aman dari Covid-19 . “Oleh karena itu, kerja keras semua pihak kami harapkan tidak kendur. Tidak berhenti sampai dengan sekarang. Tetap mata memandang, melihat perkembangan,” ujarnya.
“Begitu ada pelanggaran, langsung diingatkan. Jangan tunggu ada pelanggaran. Sebelum ada pelanggaran, didahului peringatan-peringatan. Insya Allah, kalau ini bisa kita lakukan, semua akan berjalan baik. Berjalan lancar,” tandasnya.
Doni kembali mengingatkan, meski kepatuhan prokes di pilkada cukup baik, tidak boleh berpuas diri. Apalagi, tahapan-tahapan pilkada belum berakhir. Bahkan, proses penghitungan suara pilkada yang masih berlangsung berpotensi menimbulkan kerumunan. (Baca juga: Investasi Kunci Bangkitnya Ekonomi di 2021)
"Kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerumunan masih tetap ada. Oleh karenanya, jangan lengah, jangan kendur. Kami meminta siapa pun untuk tidak segan menegur jika ada yang tidak menjalankan protokol kesehatan saat penyelenggaraan pilkada. Selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan," katanya.
Sementara dari Bandung, Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil menilai penerapan prokes di Pilkada Serentak 2020 dalam wilayah Provinsi Jawa Barat umumnya sudah baik. Ridwan Kamil sendiri sempat meninjau langsung dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Bandung. Lokasi pertama, yakni tempat pemungutan suara (TPS) 5 di Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Dan lokasi kedua, yakni TPS 8 yang berlokasi di Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
"Secara umum, prosedur sudah baik yah. Orang datang cuci tangan dulu, kemudian dites suhu, pake sarung tangan plastik. Kemudian, para petugas saya lihat juga ditambahi face shield untuk menguatkan prosedur kesehatan," tutur pria yang akrab disapa Kang Emil ini. (Lihat videonya: HRS Beri Pernyataan tentang Detik-detik Penembakan laskar FPI)
Di tempat terpisah, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo juga mengaku sempat menegur sejumlah pejabat daerah. Hal ini dilakukan karena masih rendahnya teguran terhadap kepatuhan prokes di sejumlah daerah penyelenggara pilkada.
“Kami melihat perkembangan dari seluruh provinsi. Ada provinsi dengan tingkat kepatuhan yang rendah dan peringatan yang diberikan petugas juga rendah sekali. Lantas, kami menghubungi pejabat terkait," katanya, dalam keterangan persnya, kemarin.
Dia berharap dengan teguran tersebut pemerintah daerah dapat langsung melakukan perbaikan. “Kita lihat datanya sudah masuk di kelompok 10 besar (pelanggaran prokes). Artinya apa? Kalau ada pemberitahuan, pasti akan ada perubahan. Dan, ini yang kita harapkan kerja sama antara pusat dan daerah berjalan baik. Ini semata-mata demi keselamatan bangsa kita,” ungkapnya. (Baca juga: Canggih, India Gunakan Robot untuk Rawat Pasien)
Doni kembali meminta agar semua pihak tidak kendur dalam menjalankan prokes. Menurutnya, sebuah prestasi jika penyelenggaraan pilkada dapat berjalan baik dan aman dari Covid-19 . “Oleh karena itu, kerja keras semua pihak kami harapkan tidak kendur. Tidak berhenti sampai dengan sekarang. Tetap mata memandang, melihat perkembangan,” ujarnya.
“Begitu ada pelanggaran, langsung diingatkan. Jangan tunggu ada pelanggaran. Sebelum ada pelanggaran, didahului peringatan-peringatan. Insya Allah, kalau ini bisa kita lakukan, semua akan berjalan baik. Berjalan lancar,” tandasnya.
Doni kembali mengingatkan, meski kepatuhan prokes di pilkada cukup baik, tidak boleh berpuas diri. Apalagi, tahapan-tahapan pilkada belum berakhir. Bahkan, proses penghitungan suara pilkada yang masih berlangsung berpotensi menimbulkan kerumunan. (Baca juga: Investasi Kunci Bangkitnya Ekonomi di 2021)
"Kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerumunan masih tetap ada. Oleh karenanya, jangan lengah, jangan kendur. Kami meminta siapa pun untuk tidak segan menegur jika ada yang tidak menjalankan protokol kesehatan saat penyelenggaraan pilkada. Selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan," katanya.
Sementara dari Bandung, Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil menilai penerapan prokes di Pilkada Serentak 2020 dalam wilayah Provinsi Jawa Barat umumnya sudah baik. Ridwan Kamil sendiri sempat meninjau langsung dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Bandung. Lokasi pertama, yakni tempat pemungutan suara (TPS) 5 di Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Dan lokasi kedua, yakni TPS 8 yang berlokasi di Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
"Secara umum, prosedur sudah baik yah. Orang datang cuci tangan dulu, kemudian dites suhu, pake sarung tangan plastik. Kemudian, para petugas saya lihat juga ditambahi face shield untuk menguatkan prosedur kesehatan," tutur pria yang akrab disapa Kang Emil ini. (Lihat videonya: HRS Beri Pernyataan tentang Detik-detik Penembakan laskar FPI)
tulis komentar anda