TNI AD Waspadai Ancaman Serangan Penyalahgunaan Teknologi Digital
Rabu, 09 Desember 2020 - 11:32 WIB
JAKARTA - Pusat Sandi dan Siber Angkatan Darat (Pussansiad) TNI Angkatan Darat menggelar Kompetisi Komunitas Siber TNI AD (KKS TNI AD).
Kompetisi tersebut untuk menjawab tantangan ancaman penyalahgunaan teknologi digital di era revolusi industri 4.0, terutama penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian.
“Salah satu ancaman terbesar bangsa saat ini adalah ancaman terhadap disintegrasi bangsa yang disebabkan oleh maraknya penyalahgunaan teknologi digital yang dilakukan melalui penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian,” ungkap Asisten Teritorial (Aster) Kasad, Mayjen TNI Nurchahyanto dalam sambutanya saat membuka babak final kompetisi di Ballroom Hotel Bidakara, Rabu (9/12/2020). ( )
Melalui kegiatan kompetisi komunitas siber TNI AD (KKS-TNI AD) tahun 2020 ini, kata dia, para komunitas siber menjadi ujung tombak mengawal dan menjaga Indonesia khususnya di ranah dunia maya.
“Diharapkan para komunitas mampu memberikan kontribusinya dengan ikut berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan situasi yang kondusif serta menjadi pionir dan ujung tombak bangsa Indonesia di dunia maya dalam mengawal dan menjaga keutuhan serta persatuan bangsa dan negara kesatuan republik indonesia,” katanya. ( )
Tema yang diusung pada KKS TNI AD 2020 kali ini adalah Pembinaan Komunitas Siber untuk Mewujudkan Generasi Bela Negara Di Era Milenial.
Tema ini, kata Nurcahyanto, menjawab tantangan dan juga dengan melihat perkembangan teknologi yang semakin pesat dan cepat pada era revolusi industri 4.0 saat ini yang berdampak positif pada tingginya minat dan ketertarikan generasi muda Indonesia pada bidang IT.
“Maka dari itu TNI Angkatan Darat mewadahinya dalam bentuk kompetisi siber sebagai wujud pembangunan dan penguatan komunitas dalam memperkuat perwujudan generasi bela negara di era milenial, “ kata Nurcahyanto.
Pada gelaran KKS TNI AD 2020 ini memperlombakan tiga materi yaitu Capture The Flag kategori Cyber Defense, Capture The Flag kategori Osint, dan Cyber Attack and Defense.
Nurcahyanto mengharapkan penyelenggaraan kompetisi siber tingkat nasional mampu membangun pemahaman dan persepsi yang positif tentang siber.
“Khususnya dihadapkan dengan perkembangan teknologi militer terkini berbasis teknologi informasi, teknologi nano dan teknologi otomatisasi serta mewujudkan sikap generasi milenial/kalangan generasi muda selaku komponen pendukung pertahanan negara yang memiliki semangat persatuan, rasa cinta Tanah Air dan bela negara dalam bingkai NKRI,” tutup Nurcahyanto.
Kompetisi tersebut untuk menjawab tantangan ancaman penyalahgunaan teknologi digital di era revolusi industri 4.0, terutama penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian.
“Salah satu ancaman terbesar bangsa saat ini adalah ancaman terhadap disintegrasi bangsa yang disebabkan oleh maraknya penyalahgunaan teknologi digital yang dilakukan melalui penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian,” ungkap Asisten Teritorial (Aster) Kasad, Mayjen TNI Nurchahyanto dalam sambutanya saat membuka babak final kompetisi di Ballroom Hotel Bidakara, Rabu (9/12/2020). ( )
Melalui kegiatan kompetisi komunitas siber TNI AD (KKS-TNI AD) tahun 2020 ini, kata dia, para komunitas siber menjadi ujung tombak mengawal dan menjaga Indonesia khususnya di ranah dunia maya.
“Diharapkan para komunitas mampu memberikan kontribusinya dengan ikut berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan situasi yang kondusif serta menjadi pionir dan ujung tombak bangsa Indonesia di dunia maya dalam mengawal dan menjaga keutuhan serta persatuan bangsa dan negara kesatuan republik indonesia,” katanya. ( )
Tema yang diusung pada KKS TNI AD 2020 kali ini adalah Pembinaan Komunitas Siber untuk Mewujudkan Generasi Bela Negara Di Era Milenial.
Tema ini, kata Nurcahyanto, menjawab tantangan dan juga dengan melihat perkembangan teknologi yang semakin pesat dan cepat pada era revolusi industri 4.0 saat ini yang berdampak positif pada tingginya minat dan ketertarikan generasi muda Indonesia pada bidang IT.
“Maka dari itu TNI Angkatan Darat mewadahinya dalam bentuk kompetisi siber sebagai wujud pembangunan dan penguatan komunitas dalam memperkuat perwujudan generasi bela negara di era milenial, “ kata Nurcahyanto.
Pada gelaran KKS TNI AD 2020 ini memperlombakan tiga materi yaitu Capture The Flag kategori Cyber Defense, Capture The Flag kategori Osint, dan Cyber Attack and Defense.
Nurcahyanto mengharapkan penyelenggaraan kompetisi siber tingkat nasional mampu membangun pemahaman dan persepsi yang positif tentang siber.
“Khususnya dihadapkan dengan perkembangan teknologi militer terkini berbasis teknologi informasi, teknologi nano dan teknologi otomatisasi serta mewujudkan sikap generasi milenial/kalangan generasi muda selaku komponen pendukung pertahanan negara yang memiliki semangat persatuan, rasa cinta Tanah Air dan bela negara dalam bingkai NKRI,” tutup Nurcahyanto.
(dam)
tulis komentar anda