Ketum Pagar Nusa: Pengepungan Rumah Ibunda Mahfud MD Keterlaluan!
Rabu, 02 Desember 2020 - 17:31 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, Muchamad Nabil Haroen menyesalkan aksi massa yang menggeruduk rumah ibunda Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa 1 Desember 2020.
Menurut pria yang biasa disapa Gus Nabil ini, aksi tersebut sudah keterlaluan. "Pengepungan terhadap rumah ibunda Bapak Mahfud MD, Menko Polhukam itu tindakan biadab dan keterlaluan. Mengepung rumah orang sepuh, berdampak pada tekanan mental bahkan cenderung kriminal, mengganggu ketenangan jiwa dan fisik. Ini tindakan yang tidak dibenarkan, baik menurut hukum Islam maupun hukum negara," kata Gus Nabil melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/11/2020).
Dia menegaskan ajaran Islam memerintahkan untuk menaati orang sepuh, sekaligus memperlakukan dengan baik. Ibunda Bapak Mahfud MD merupakan orang yang luar biasa, yang sangat sabar dan tegar, juga terus mendoakan putranya untuk terus berbakti untuk Indonesia.
"Beliau juga sosok ahli ibadah yang tidak perlu dibawa-bawa ke isu politik. Maka, pengepungan, bahkan kekerasan mental terhadap beliau, itu tindakan yang biadab," kata Gus Nabil.( )
Menko Polhukam Mahfud MD, kata dia, selama ini merupakan sosok yang tegas, kredibel, sekaligus juga selalu berpendapat jujur, terbuka, dan langsung menohok pada persoalan. "Kritikan dan polemik beliau dengan Muhammad Riziq Shihab seharusnya tidak dibawa ke ranah pribadi, apalagi mencederai ibundanya," kata anggota DPR dari Fraksi PDIP ini. ( Baca juga: Usai Digeruduk Ratusan Massa, Banser Kerahkan Pasukan Jaga Rumah Ibunda Mahfud MD )
Gus Nabil mendukung upaya kepolisian untuk mengusut dan menindak orang-orang yang melakukan pengepungan dan kekerasan mental terhadap ibunda Mahfud MD. Sekaligus, juga mencari dalang dan inisiator pengepungan itu.
"Saya perintahkan Pagar Nusa untuk bergerak dan mengamankan Ibunda Bapak Mahfud MD, sekaligus berjaga-jaga di sekitar rumah beliau. Mari jaga persatuan dan kesatuan, tunjukkan bahwa Islam rahmatan lil alamin," tuturnya.( Klik Ini untuk Ikuti Survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024 )
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Menurut pria yang biasa disapa Gus Nabil ini, aksi tersebut sudah keterlaluan. "Pengepungan terhadap rumah ibunda Bapak Mahfud MD, Menko Polhukam itu tindakan biadab dan keterlaluan. Mengepung rumah orang sepuh, berdampak pada tekanan mental bahkan cenderung kriminal, mengganggu ketenangan jiwa dan fisik. Ini tindakan yang tidak dibenarkan, baik menurut hukum Islam maupun hukum negara," kata Gus Nabil melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/11/2020).
Dia menegaskan ajaran Islam memerintahkan untuk menaati orang sepuh, sekaligus memperlakukan dengan baik. Ibunda Bapak Mahfud MD merupakan orang yang luar biasa, yang sangat sabar dan tegar, juga terus mendoakan putranya untuk terus berbakti untuk Indonesia.
"Beliau juga sosok ahli ibadah yang tidak perlu dibawa-bawa ke isu politik. Maka, pengepungan, bahkan kekerasan mental terhadap beliau, itu tindakan yang biadab," kata Gus Nabil.( )
Menko Polhukam Mahfud MD, kata dia, selama ini merupakan sosok yang tegas, kredibel, sekaligus juga selalu berpendapat jujur, terbuka, dan langsung menohok pada persoalan. "Kritikan dan polemik beliau dengan Muhammad Riziq Shihab seharusnya tidak dibawa ke ranah pribadi, apalagi mencederai ibundanya," kata anggota DPR dari Fraksi PDIP ini. ( Baca juga: Usai Digeruduk Ratusan Massa, Banser Kerahkan Pasukan Jaga Rumah Ibunda Mahfud MD )
Gus Nabil mendukung upaya kepolisian untuk mengusut dan menindak orang-orang yang melakukan pengepungan dan kekerasan mental terhadap ibunda Mahfud MD. Sekaligus, juga mencari dalang dan inisiator pengepungan itu.
"Saya perintahkan Pagar Nusa untuk bergerak dan mengamankan Ibunda Bapak Mahfud MD, sekaligus berjaga-jaga di sekitar rumah beliau. Mari jaga persatuan dan kesatuan, tunjukkan bahwa Islam rahmatan lil alamin," tuturnya.( Klik Ini untuk Ikuti Survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024 )
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(dam)
tulis komentar anda