Kasus Meningkat, Satu Tower Isolasi Mandiri di Wisma Atlet Dialihfungsikan untuk Perawatan
Senin, 30 November 2020 - 19:14 WIB
JAKARTA - Kepala Sekretariat Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 , Wisma Atlet Kolonel Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi mengatakan bahwa di Wisma Atlet awalnya terdapat empat tower difungsikan untuk COVID-19 . Di antara Tower 4 dan 5 untuk isolasi mandiri. Sementara Tower 6 dan 7 untuk perawatan.
Namun dia mengatakan bahwa sejak seminggu lalu salah satu tower dialihfungsikan untuk perawatan karena adanya peningkatan jumlah kasus. (Baca juga: RSD Wisma Atlet Raih Top 21 Inovasi Pelayanan Corona dari KemenPANRB)
“Mengalihfungsikan salah satu tower yang biasanya dipakai untuk isolasi mandiri yaitu tower 4 untuk dipakai sebagai tower perawatan. Sehingga, saat ini kita menyiapkan tiga tower untuk perawatan yaitu 4,6,7. Sedangkan tower 5 tetap digunakan untuk isolasi mandiri,” ujarnya saat konferensi pers, Senin (30/11/2020).
Dia mengatakan saat ini keterisian di Tower 5 yang berfungsi sebagai isolasi mandiri telah mencapai 80%. Sedangkan Tower 4,6, dan 7 yang berguna sebagai perawatan pasien COVID-19 keterisiannya sudah mendapai 50%-an.
“Kalau sekarang flat isolasi mandiri itu kita masih 20%. Nanti kita akan fokuskan ke yang bergejala. Sementara yang tanpa gejala kita alihkan ke Pademangan dan hotel-hotel yang sudah ditunjuk,” jelasnya.
“Sedangkan ketersediaan untuk gejala ringan dan sedang saja. Biasanya yang berat dan kritis kita rujuk ke rumah sakit rujukan. Sampai sekarang ketersediaan masih 50%. Namun ini harus tetap kita antisipasi. Namun bisa saja dalam waktu beberapa hari ke depan bisa langsung penuh,” tuturnya.
Lebih lanjut Tjahja mengatakan memang ada lokasi lain yang sudah disiapkan Pemda DKI untuk isolasi mandiri. Namun hotel-hotel tersebut pun keterisiannya juga sudah penuh.
“Misalkan hotel, kalau enggak salah Hotel Ibis Senen, Grand Asia Penjaringan, kemudian juga Hotel U Stay Mangga Besar, ini sudah hampir atau bahkan mencapai 100%,” paparnya.
Dia menyebut adanya kemungkinan penambahan lokasi isolasi mandiri. “Dari Dinas Kesehatan maupun Parekraf itu mau mengupayakan untuk penambahan sepertinya di Twin Plaza. Tapi saya belum tahu apakah itu jadi di Twin Plaza Hotel. Dan juga ada tempat-tempat seperti JIC atau Jakarta Islamic Center. Kemudian Graha Wisata di TMII dan Graha Wisata satu lagi. Nah itu penambahannya,” katanya.
Dia berharap agar penambahan kasus ini tidak berlangsung lama. Jika trennya terus naik maka akan ada luapan pasien. (Baca juga:Peringati Hari Kesehatan, Tepuk Tangan Serentak 500 Nakes RSD Wisma Atlet Rontokkan Covid-19)
“Mudah-mudahan kita berdoa trennya itu tidak bertambah tinggi tapi bisa melandai. Kalau dengan tren seperti ini kita takutkan nanti akan timbul semacam luapan. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti itu dan kita tetap siap siagakan,” pungkasnya.
Namun dia mengatakan bahwa sejak seminggu lalu salah satu tower dialihfungsikan untuk perawatan karena adanya peningkatan jumlah kasus. (Baca juga: RSD Wisma Atlet Raih Top 21 Inovasi Pelayanan Corona dari KemenPANRB)
“Mengalihfungsikan salah satu tower yang biasanya dipakai untuk isolasi mandiri yaitu tower 4 untuk dipakai sebagai tower perawatan. Sehingga, saat ini kita menyiapkan tiga tower untuk perawatan yaitu 4,6,7. Sedangkan tower 5 tetap digunakan untuk isolasi mandiri,” ujarnya saat konferensi pers, Senin (30/11/2020).
Dia mengatakan saat ini keterisian di Tower 5 yang berfungsi sebagai isolasi mandiri telah mencapai 80%. Sedangkan Tower 4,6, dan 7 yang berguna sebagai perawatan pasien COVID-19 keterisiannya sudah mendapai 50%-an.
“Kalau sekarang flat isolasi mandiri itu kita masih 20%. Nanti kita akan fokuskan ke yang bergejala. Sementara yang tanpa gejala kita alihkan ke Pademangan dan hotel-hotel yang sudah ditunjuk,” jelasnya.
“Sedangkan ketersediaan untuk gejala ringan dan sedang saja. Biasanya yang berat dan kritis kita rujuk ke rumah sakit rujukan. Sampai sekarang ketersediaan masih 50%. Namun ini harus tetap kita antisipasi. Namun bisa saja dalam waktu beberapa hari ke depan bisa langsung penuh,” tuturnya.
Lebih lanjut Tjahja mengatakan memang ada lokasi lain yang sudah disiapkan Pemda DKI untuk isolasi mandiri. Namun hotel-hotel tersebut pun keterisiannya juga sudah penuh.
“Misalkan hotel, kalau enggak salah Hotel Ibis Senen, Grand Asia Penjaringan, kemudian juga Hotel U Stay Mangga Besar, ini sudah hampir atau bahkan mencapai 100%,” paparnya.
Dia menyebut adanya kemungkinan penambahan lokasi isolasi mandiri. “Dari Dinas Kesehatan maupun Parekraf itu mau mengupayakan untuk penambahan sepertinya di Twin Plaza. Tapi saya belum tahu apakah itu jadi di Twin Plaza Hotel. Dan juga ada tempat-tempat seperti JIC atau Jakarta Islamic Center. Kemudian Graha Wisata di TMII dan Graha Wisata satu lagi. Nah itu penambahannya,” katanya.
Dia berharap agar penambahan kasus ini tidak berlangsung lama. Jika trennya terus naik maka akan ada luapan pasien. (Baca juga:Peringati Hari Kesehatan, Tepuk Tangan Serentak 500 Nakes RSD Wisma Atlet Rontokkan Covid-19)
“Mudah-mudahan kita berdoa trennya itu tidak bertambah tinggi tapi bisa melandai. Kalau dengan tren seperti ini kita takutkan nanti akan timbul semacam luapan. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti itu dan kita tetap siap siagakan,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda