Sempat Terkendala Akses, 22 PMI Berhasil Dipulangkan dari Aljazair
Rabu, 18 November 2020 - 17:01 WIB
JAKARTA - Sebanyak 22 pekerja migran Indonesia ( PMI ) yang berada di Aljazair berhasil kembali ke Tanah Air setelah mendapat bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Alger. Mereka sebelumnya mengalami kendala lantaran adanya penutupan akses keluar-masuk dari pemerintah setempat.
“Para PMI merupakan karyawan perusahaan Jiacheng di Alger dan Oran serta Groupe Bourouag Construction (GBC) di Constantine,” demikian dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri ( Kemlu ), Rabu (18/11/2020). (Baca juga: Kemlu Pulangkan 500 WNI dari Malaysia)
Repatriasi para WNI menggunakan pesawat Turkish Airline. Mereka berangkat dari Alger pada pukul 13.45 waktu setempat dan tiba di Jakarta pada Senin 16 November 2020 pukul 18.00 WIB.
Mengingat kondisi perbatasan Aljazair yang masih ditutup maka satu-satunya pilihan adalah dengan menggunakan pesawat repatriasi. Namun sebagai konsekuensinya, harga tiket menjadi dua kali lipat dari harga tiket normal.
“Kondisi ini dikomunikasikan dengan PMI dan perusahaan sehingga selisih kekurangan pembayaran tetap menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing PMI,” terang Kemlu.
Sebelum kepulangan, pihak kedutaan juga memfasilitasi pelaksanaan tes PCR bagi pekerja migran sesuai dengan ketentuan dan prosedur di Aljazair. Hasilnya menunjukkan mereka dinyatakan negatif COVID-19.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi lagi dari Pemerintah Aljazair mengenai kemungkinan dibukanya kembali perbatasan. Berdasarkan siaran pers salah satu maskapai dari Qatar pada 11 November lalu, dikabarkan akan melakukan penerbangan ke Alger.
Hal ini pun terus dipantau oleh pihak KBRI. Kemungkinan adanya penerbangan reguler ini tentu akan membuat harga tiket kembali ke titik wajar sebelum adanya pandemi. (Baca juga: 8 WNI di Malaysia yang Disekap Penyalur Pekerja Berhasil Diselamatkan)
Menurut informasi dari pihak kedutaan, saat ini sudah ada program pemulangan PMI yang dijadwalkan pada akhir November ini. Rencananya sekitar 14 orang lagi yang menyusul pulang ke Indonesia.
“Para PMI merupakan karyawan perusahaan Jiacheng di Alger dan Oran serta Groupe Bourouag Construction (GBC) di Constantine,” demikian dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri ( Kemlu ), Rabu (18/11/2020). (Baca juga: Kemlu Pulangkan 500 WNI dari Malaysia)
Repatriasi para WNI menggunakan pesawat Turkish Airline. Mereka berangkat dari Alger pada pukul 13.45 waktu setempat dan tiba di Jakarta pada Senin 16 November 2020 pukul 18.00 WIB.
Mengingat kondisi perbatasan Aljazair yang masih ditutup maka satu-satunya pilihan adalah dengan menggunakan pesawat repatriasi. Namun sebagai konsekuensinya, harga tiket menjadi dua kali lipat dari harga tiket normal.
“Kondisi ini dikomunikasikan dengan PMI dan perusahaan sehingga selisih kekurangan pembayaran tetap menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing PMI,” terang Kemlu.
Sebelum kepulangan, pihak kedutaan juga memfasilitasi pelaksanaan tes PCR bagi pekerja migran sesuai dengan ketentuan dan prosedur di Aljazair. Hasilnya menunjukkan mereka dinyatakan negatif COVID-19.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi lagi dari Pemerintah Aljazair mengenai kemungkinan dibukanya kembali perbatasan. Berdasarkan siaran pers salah satu maskapai dari Qatar pada 11 November lalu, dikabarkan akan melakukan penerbangan ke Alger.
Hal ini pun terus dipantau oleh pihak KBRI. Kemungkinan adanya penerbangan reguler ini tentu akan membuat harga tiket kembali ke titik wajar sebelum adanya pandemi. (Baca juga: 8 WNI di Malaysia yang Disekap Penyalur Pekerja Berhasil Diselamatkan)
Menurut informasi dari pihak kedutaan, saat ini sudah ada program pemulangan PMI yang dijadwalkan pada akhir November ini. Rencananya sekitar 14 orang lagi yang menyusul pulang ke Indonesia.
(kri)
tulis komentar anda