Uji Klinis Ketiga Beres, Vaksin Sinovac Ajukan EUA
Rabu, 18 November 2020 - 07:36 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah telah mempersiapkan skema vaksinasi Covid-19. Ada dua skema, yakni vaksin bagi masyarakat kurang mampu dan skema vaksin mandiri bagi yang mampu secara ekonomi. Dia menargetkan pemberian vaksin Covid-19 akan meliputi 67% dari total 160 juta penduduk berusia 18 sampai 59 tahun. Artinya, ada 107,2 juta penduduk Indonesia yang akan mendapatkan vaksinasi. Dengan syarat sehat dan tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Pemberian vaksin Covid-19 itu juga ditujukan kepada mereka yang sehat sebagaimana rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). “Vaksin Covid-19 sampai saat ini diperuntukkan bagi sasaran umur 18 sampai 59 tahun dan sehat. Antara lain tanpa komorbid, ibu hamil, dan yang sudah terinfeksi Covid-19 sesuai rekomendasi ITAGI,” kata Terawan dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta kemarin.
Terawan menjelaskan, jumlah sasaran penerima vaksin Covid-19 sudah mengakomodasi rekomendasi dari WHO. Nantinya, pelaksanaan pemberian vaksin dilakukan dengan pendekatan dua skema. Pertama, melalui vaksin program dengan sasaran 32.158.276 orang. “Sesuai petunjuk WHO, indicative rate global untuk vaksin maka wastage rate-nya sekitar 15%,” paparnya. (Baca juga: Tetap Jaga berat Badan Selama Pandemi)
Skema kedua ialah melalui vaksin mandiri dengan sasaran sekitar 75 juta orang yang membutuhkan 172 juta dosis. “Ini dua dosis per orang dengan menambahkan wastage rate 15%. Dalam wastage rate, termasuk indeks pemakaian, vaksin sisa tidak terpakai, rusak, hilang ini bisa dimanfaatkan sebagai buffer stock atau bila terjadi kemungkinan kurang atau kebutuhan emergency dan relokasi antardaerah,” ujarnya.
Sementara itu Penasihat Field Epidemiology Training Program (FETP), I Nyoman Kandun, mengatakan, dari sudut pandang investasi kesehatan, imunisasi jadi investasi masa depan anak Indonesia. “Imunisasi merupakan investasi masa depan bagi anak Indonesia. Dengan dibekali imunisasi yang melindungi mereka dari penyakit menular, maka anak Indonesia bisa tumbuh sehat secara fisik dan mental. Dengan begitu, anak Indonesia bisa tumbuh sehat dan cerdas,” ungkap Nyoman dalam dialog KPC PEN secara virtual kemarin. (Lihat videonya: Bonsai Kelapa, Varian Bonsai yang Bernilai Tinggi)
Imunisasi, kata Nyoman, sangat penting untuk membentuk daya tahan tubuh dalam melawan penyakit tertentu yang merupakan bagian dari upaya mencegah lebih baik dari pada mengobati. Imunisasi merupakan intervensi kesehatan masyarakat yang spesifik dan efektif dari segi biaya. (Kiswondari/Binti Mufarida)
Pemberian vaksin Covid-19 itu juga ditujukan kepada mereka yang sehat sebagaimana rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). “Vaksin Covid-19 sampai saat ini diperuntukkan bagi sasaran umur 18 sampai 59 tahun dan sehat. Antara lain tanpa komorbid, ibu hamil, dan yang sudah terinfeksi Covid-19 sesuai rekomendasi ITAGI,” kata Terawan dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta kemarin.
Terawan menjelaskan, jumlah sasaran penerima vaksin Covid-19 sudah mengakomodasi rekomendasi dari WHO. Nantinya, pelaksanaan pemberian vaksin dilakukan dengan pendekatan dua skema. Pertama, melalui vaksin program dengan sasaran 32.158.276 orang. “Sesuai petunjuk WHO, indicative rate global untuk vaksin maka wastage rate-nya sekitar 15%,” paparnya. (Baca juga: Tetap Jaga berat Badan Selama Pandemi)
Skema kedua ialah melalui vaksin mandiri dengan sasaran sekitar 75 juta orang yang membutuhkan 172 juta dosis. “Ini dua dosis per orang dengan menambahkan wastage rate 15%. Dalam wastage rate, termasuk indeks pemakaian, vaksin sisa tidak terpakai, rusak, hilang ini bisa dimanfaatkan sebagai buffer stock atau bila terjadi kemungkinan kurang atau kebutuhan emergency dan relokasi antardaerah,” ujarnya.
Sementara itu Penasihat Field Epidemiology Training Program (FETP), I Nyoman Kandun, mengatakan, dari sudut pandang investasi kesehatan, imunisasi jadi investasi masa depan anak Indonesia. “Imunisasi merupakan investasi masa depan bagi anak Indonesia. Dengan dibekali imunisasi yang melindungi mereka dari penyakit menular, maka anak Indonesia bisa tumbuh sehat secara fisik dan mental. Dengan begitu, anak Indonesia bisa tumbuh sehat dan cerdas,” ungkap Nyoman dalam dialog KPC PEN secara virtual kemarin. (Lihat videonya: Bonsai Kelapa, Varian Bonsai yang Bernilai Tinggi)
Imunisasi, kata Nyoman, sangat penting untuk membentuk daya tahan tubuh dalam melawan penyakit tertentu yang merupakan bagian dari upaya mencegah lebih baik dari pada mengobati. Imunisasi merupakan intervensi kesehatan masyarakat yang spesifik dan efektif dari segi biaya. (Kiswondari/Binti Mufarida)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda