Masuk Parpol, Habib Rizieq Dianggap Partisan
Kamis, 12 November 2020 - 13:13 WIB
JAKARTA - Kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air tampaknya coba dimanfaatkan sebagian tokoh politik negeri ini untuk merebut hati Imam Besar FPI tersebut. Habib Rizieq diingatkan mempertimbangkan secara matang jika ada tawaran masuk parpol.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, ketokohan Habib Rizieq Shihab didapatkan dengan cara yang tidak mudah. Karena itu, ia berpesan agar setiap tawaran yang menghampiri sepatutnya dipertimbangkan secara matang.
Seperti diketahui, baru-baru ini kembali mencuat pendirian partai politik berasaskan Islam, seperti Partai Ummat yang dipelopori Amien Rais dan Partai Masyumi Reborn .
"Kebesaran Rizieq itu diperoleh karena bukan menjadi partisan, melainkan dikenal sebagai pendiri FPI yang merupakan salah satu ormas terbesar di Indonesia," ujar Ujang saat dibubungi SINDOnews, Kamis (12/11/202).
(
).
Lebih lanjut, menanggapi terkait apakah nantinya Habib Rizieq menjatuhkan pilihan ke salah satu partai politik tersebut, Ujang menilai hal itu akan berdampak buruk bagi ketokohan Habib Rizieq sendiri. Sebab, lanjut Ujang, ketika sudah mendukung salah satu partai politik, otomatis simbol ketokohan itu akan memudar.
"Ketika Habib Rizieq ini masuk ke partai entah Masyumi Reborn atau Partai Ummat itu akan mengecilkan diri. Jadi ketokohannya tidak akan besar lagi, karena dianggap partisan, dianggap mendukung partai tertentu. Sedangkan nanti pendukungnya yang ada di partai lain akan menghindar, dan inilah yang harus dijaga Habib Rizieq," ujarnya.
( ).
Kendati demikian, Ujang menilai bahwa Habib Rizieq tidak akan mencoba untuk mengambil kesempatan itu. Sebab, kata dia, Habib Rizieq merupakan ulama milik rakyat yang harus selalu ada untuk rakyat di tengah kehidupan beragama dan berbangsa di Indonesia.
"Mungkin saja pendukungnya iya, tapi Habib Rizieq saya yakin tidak. Dia (Habib Rizieq) akan memposisikan diri sebagai nonpartisan," tuturnya.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, ketokohan Habib Rizieq Shihab didapatkan dengan cara yang tidak mudah. Karena itu, ia berpesan agar setiap tawaran yang menghampiri sepatutnya dipertimbangkan secara matang.
Seperti diketahui, baru-baru ini kembali mencuat pendirian partai politik berasaskan Islam, seperti Partai Ummat yang dipelopori Amien Rais dan Partai Masyumi Reborn .
"Kebesaran Rizieq itu diperoleh karena bukan menjadi partisan, melainkan dikenal sebagai pendiri FPI yang merupakan salah satu ormas terbesar di Indonesia," ujar Ujang saat dibubungi SINDOnews, Kamis (12/11/202).
(
Baca Juga
Lebih lanjut, menanggapi terkait apakah nantinya Habib Rizieq menjatuhkan pilihan ke salah satu partai politik tersebut, Ujang menilai hal itu akan berdampak buruk bagi ketokohan Habib Rizieq sendiri. Sebab, lanjut Ujang, ketika sudah mendukung salah satu partai politik, otomatis simbol ketokohan itu akan memudar.
"Ketika Habib Rizieq ini masuk ke partai entah Masyumi Reborn atau Partai Ummat itu akan mengecilkan diri. Jadi ketokohannya tidak akan besar lagi, karena dianggap partisan, dianggap mendukung partai tertentu. Sedangkan nanti pendukungnya yang ada di partai lain akan menghindar, dan inilah yang harus dijaga Habib Rizieq," ujarnya.
( ).
Kendati demikian, Ujang menilai bahwa Habib Rizieq tidak akan mencoba untuk mengambil kesempatan itu. Sebab, kata dia, Habib Rizieq merupakan ulama milik rakyat yang harus selalu ada untuk rakyat di tengah kehidupan beragama dan berbangsa di Indonesia.
"Mungkin saja pendukungnya iya, tapi Habib Rizieq saya yakin tidak. Dia (Habib Rizieq) akan memposisikan diri sebagai nonpartisan," tuturnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda