Ajak Pilih Kepala Daerah yang Kompeten, Mendagri: Jangan Salah Pilih Nanti Menyesal
Rabu, 11 November 2020 - 05:10 WIB
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengingatkan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2020 mendatang. Dia mengatakan pilkada kali ini adalah momentum untuk memilih pemimpin daerah yang kompeten dalam menangani COVID-19 dan dampaknya.
Seperti diketahui saat ini Indonesia tengah berhadapan dengan pandemi COVID-19 yang memiliki dampak multidimensi. Dalam hal ini tidak hanya kesehatan tapi juga sosial ekonomi. (Baca juga: Pilkada, Narasi Kepahlawanan, dan Politik Tahu Diri)
“Mulai saat ini kita juga harus mulai mengajak meyakinkan masyarakat untuk datang menggunakan hak pilihnya tanggal 9 Desember, kenapa? Jangan sampai salah pilih, kalau salah pilih menyesalnya 4 sampai 5 tahun, gunakan hak pilih kalian,” ujarnya dikutip dari pers rilis Puspen Kemendagri, Selasa (10/11/2020).
Tito juga mendorong agar pada pilkada kali ini isu yang diangkat terkait dengan penanganan COVID-19. Menurutnya, isu ini akan membantu masyarakat memilih kepala daerah yang tepat karena visi dan misi yang dipaparkan akan sejalan dengan masalah yang dihadapi saat ini.
“Sebagian besar masa jabatan bapak/ibu (calon kepala daerah) akan berhadapan dengan masalah ini, berhadapan dengan masalah kesehatan, mencegah penularan COVID-19. Bagaimana menghadapi ekonomi yang stagnan di daerah masing-masing karena ada pembatasan, restaurant yang tutup, hotel-hotel yang terdampak, tourism yang terdampak, pabrik-pabrik yang ada PHK, dan lain-lain,” jelasnya. (Baca juga: Kemendagri Harap Tingkat Partisipasi Masyarakat di Pilkada Capai 77,5%)
Lebih lanjut dia juga mengajak masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam pilkada tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga pilkada dapat digelar dengan aman dari COVID-19.
Seperti diketahui saat ini Indonesia tengah berhadapan dengan pandemi COVID-19 yang memiliki dampak multidimensi. Dalam hal ini tidak hanya kesehatan tapi juga sosial ekonomi. (Baca juga: Pilkada, Narasi Kepahlawanan, dan Politik Tahu Diri)
“Mulai saat ini kita juga harus mulai mengajak meyakinkan masyarakat untuk datang menggunakan hak pilihnya tanggal 9 Desember, kenapa? Jangan sampai salah pilih, kalau salah pilih menyesalnya 4 sampai 5 tahun, gunakan hak pilih kalian,” ujarnya dikutip dari pers rilis Puspen Kemendagri, Selasa (10/11/2020).
Tito juga mendorong agar pada pilkada kali ini isu yang diangkat terkait dengan penanganan COVID-19. Menurutnya, isu ini akan membantu masyarakat memilih kepala daerah yang tepat karena visi dan misi yang dipaparkan akan sejalan dengan masalah yang dihadapi saat ini.
“Sebagian besar masa jabatan bapak/ibu (calon kepala daerah) akan berhadapan dengan masalah ini, berhadapan dengan masalah kesehatan, mencegah penularan COVID-19. Bagaimana menghadapi ekonomi yang stagnan di daerah masing-masing karena ada pembatasan, restaurant yang tutup, hotel-hotel yang terdampak, tourism yang terdampak, pabrik-pabrik yang ada PHK, dan lain-lain,” jelasnya. (Baca juga: Kemendagri Harap Tingkat Partisipasi Masyarakat di Pilkada Capai 77,5%)
Lebih lanjut dia juga mengajak masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam pilkada tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga pilkada dapat digelar dengan aman dari COVID-19.
(kri)
tulis komentar anda