Pengamat: HRS Bisa Jadi Pendorong Tokoh Tertentu Maju di Pilpres 2024
Selasa, 10 November 2020 - 08:48 WIB
JAKARTA - Kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS) dari Arab Saudi diprediksi akan mempengaruhi dinamika politik nasional. Pengaruhnya terasa sejak pemilihan gubernur DKI Jakarta pada medio 2016-2017.
(Baca juga: Dosen UI Sebut UU Cipta Kerja Solusi Industri Serap Tenaga Kerja Lebih Optimal)
Saat itu Habib Rizieq, Front Pembela Islam (FPI), sejumlah ormas, dan tokoh nasional menggelar demonstrasi besar-besaran menuntut proses hukum gubernur Pertahana Basuki Tjahaja Purnama. Habib Rizieq dan FPI pun mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
(Baca juga: Ini yang Akan Dilakukan Habib Rizieq Begitu Mendarat di Bandara Soetta)
Pasangan ini pun melenggang ke Balai Kota-kantor Gubernur DKI Jakarta. Sejak saat itu, banyak tokoh politik yang sering sowan ke Habib Rizieq. Bahkan, ketika dia berada di Arab Saudi.
Pengamat politik Anang Sujoko mengatakan Habib Rizieq bisa menjadi pendukung yang mendorong tokoh tertentu untuk maju pada pemilihan presiden (pilpres) 2024. Namun, dinamika politik itu cair dan masih ada waktu empat tahun yang bisa membuat situasi berubah.
"Itu bisa dimainkan sekarang. Akan tetapi, sampai hari ini belum ada parpol yang memiliki komitmen kuat terhadap sosok (calon presiden)," ujar Anang saat dihubungi SINDOnews, Selasa (10/11/2020).
Pilpres masih jauh. Namun, nama-nama calon presiden (capres) sudah muncul sejak saat ini. Sederet nama mulai digaungkan, seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Prabowo Subianto, dan Erick Thohir.
Salah satu yang memiliki elektabilitas tinggi adalah Anies. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) itu juga memiliki kedekatan dengan Habib Rizieq. Kelemahan Anies tidak memiliki parpol.
Meski demikian, dia dekat dengan parpol pengusungnya saat maju pemilihan gubernur DKI Jakarta, Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anang menerangkan jika ingin maju dalam pilpres, Anies tidak bisa hanya mengandalkan sosok Habib Rizieq dan PKS saja.
"Oleh karena itu, perlu ada partai yang berbeda. Contohnya, Gerindra yang bisa memperkuat dukungan ke Anies. PKS dan Gerindra cukup kuat ketika di Jakarta. Habib Rizieq ini sifatnya untuk memperkuat kesolidan," pungkasnya.
(Baca juga: Dosen UI Sebut UU Cipta Kerja Solusi Industri Serap Tenaga Kerja Lebih Optimal)
Saat itu Habib Rizieq, Front Pembela Islam (FPI), sejumlah ormas, dan tokoh nasional menggelar demonstrasi besar-besaran menuntut proses hukum gubernur Pertahana Basuki Tjahaja Purnama. Habib Rizieq dan FPI pun mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
(Baca juga: Ini yang Akan Dilakukan Habib Rizieq Begitu Mendarat di Bandara Soetta)
Pasangan ini pun melenggang ke Balai Kota-kantor Gubernur DKI Jakarta. Sejak saat itu, banyak tokoh politik yang sering sowan ke Habib Rizieq. Bahkan, ketika dia berada di Arab Saudi.
Pengamat politik Anang Sujoko mengatakan Habib Rizieq bisa menjadi pendukung yang mendorong tokoh tertentu untuk maju pada pemilihan presiden (pilpres) 2024. Namun, dinamika politik itu cair dan masih ada waktu empat tahun yang bisa membuat situasi berubah.
"Itu bisa dimainkan sekarang. Akan tetapi, sampai hari ini belum ada parpol yang memiliki komitmen kuat terhadap sosok (calon presiden)," ujar Anang saat dihubungi SINDOnews, Selasa (10/11/2020).
Pilpres masih jauh. Namun, nama-nama calon presiden (capres) sudah muncul sejak saat ini. Sederet nama mulai digaungkan, seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Prabowo Subianto, dan Erick Thohir.
Salah satu yang memiliki elektabilitas tinggi adalah Anies. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) itu juga memiliki kedekatan dengan Habib Rizieq. Kelemahan Anies tidak memiliki parpol.
Meski demikian, dia dekat dengan parpol pengusungnya saat maju pemilihan gubernur DKI Jakarta, Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anang menerangkan jika ingin maju dalam pilpres, Anies tidak bisa hanya mengandalkan sosok Habib Rizieq dan PKS saja.
"Oleh karena itu, perlu ada partai yang berbeda. Contohnya, Gerindra yang bisa memperkuat dukungan ke Anies. PKS dan Gerindra cukup kuat ketika di Jakarta. Habib Rizieq ini sifatnya untuk memperkuat kesolidan," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda