Sebut Habib Rizieq Overstay dan Sedikit Pengikut, FPI: Mahfud Jangan Zalim
Jum'at, 06 November 2020 - 16:34 WIB
JAKARTA - Pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Politik Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab pengikutnya sedikit dan terancam dideportasi oleh pemerintah Arab Saudi memicu reaksi keras dari FPI.
FPI tidak terima atas pernyataan Mahfud yang menyudutkan imam besarnya. Sekretaris Umum DPP FPI Munawar menuturkan, pernyataan yang dilontarkan Mahfud adalah hoaks. Menurutnya, Mahfud janganlah melakukan hal zalim dengan menyebarkan hoaks-hoaks terkait Habib Rizieq. "Saya prihatin pejabat publik justru menebar hoaks kemana-mana. Saya nasehatkan Mahfud, agar janganlah berlaku zalim dengan menebarkan hoaks," kata Munawar ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (6/11/2020). (Baca juga: Habib Rizieq, Ulama Alumnus SMP Kristen Bethel yang Tak Pernah Mengenyam Madrasah)
Lebih lanjut dia mengatakan, dipilihnya Mahfud sebagai Menko Polhukam oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sebuah amanah. Di setiap amanah, sambungnya, ke depannya akan diminta pertanggung jawaban oleh Tuhan. "Jabatan Anda itu amanah, jangan digunakan untuk berbuat kezaliman, karena Anda akan diminta pertanggung jawaban di yaumil akhir," ucapnya. (Baca juga: Antisipasi Kriminalisasi, PA 212 Bentuk Tim Advokasi Khusus Habib Rizieq)
Dia menjelaskan, Habib Rizieq sama sekali tidak memiliki persoalan dengan pemerintah Arab Saudi. Jika tidak bisa menegakkan kebenaran, Munawar menyarankan agar Mahfud berhenti saja dari jabatannya. "Parah sekali seorang pejabat tinggi negara yang diamanahkan mengelola urusan publik, malah berperan sebagai buzzer penyebar hoaks. Berhenti saja jadi pejabat kalau tidak bisa menengakkan yang haq," tuturnya.
FPI tidak terima atas pernyataan Mahfud yang menyudutkan imam besarnya. Sekretaris Umum DPP FPI Munawar menuturkan, pernyataan yang dilontarkan Mahfud adalah hoaks. Menurutnya, Mahfud janganlah melakukan hal zalim dengan menyebarkan hoaks-hoaks terkait Habib Rizieq. "Saya prihatin pejabat publik justru menebar hoaks kemana-mana. Saya nasehatkan Mahfud, agar janganlah berlaku zalim dengan menebarkan hoaks," kata Munawar ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (6/11/2020). (Baca juga: Habib Rizieq, Ulama Alumnus SMP Kristen Bethel yang Tak Pernah Mengenyam Madrasah)
Lebih lanjut dia mengatakan, dipilihnya Mahfud sebagai Menko Polhukam oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sebuah amanah. Di setiap amanah, sambungnya, ke depannya akan diminta pertanggung jawaban oleh Tuhan. "Jabatan Anda itu amanah, jangan digunakan untuk berbuat kezaliman, karena Anda akan diminta pertanggung jawaban di yaumil akhir," ucapnya. (Baca juga: Antisipasi Kriminalisasi, PA 212 Bentuk Tim Advokasi Khusus Habib Rizieq)
Dia menjelaskan, Habib Rizieq sama sekali tidak memiliki persoalan dengan pemerintah Arab Saudi. Jika tidak bisa menegakkan kebenaran, Munawar menyarankan agar Mahfud berhenti saja dari jabatannya. "Parah sekali seorang pejabat tinggi negara yang diamanahkan mengelola urusan publik, malah berperan sebagai buzzer penyebar hoaks. Berhenti saja jadi pejabat kalau tidak bisa menengakkan yang haq," tuturnya.
(cip)
tulis komentar anda