Dua Menteri dan Dirut PT Pos Tinjau Penyaluran Bansos Tunai di Subang
Kamis, 05 November 2020 - 23:28 WIB
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar didampingi Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi meninjau langsung penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap 8 dan BST Dana Desa di Desa Manyeti, Dawuan, Subang, Jawa Barat, Kamis (5/11).
Penyaluran BST yang dilaksanakan di Desa Manyeti merupakan penyaluran tahap 8 yang dilakukan oleh Pos Indonesia. Adapun nilai bantuan yang diberikan Rp300.000 untuk setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan jumlah alokasi 317 KPM.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi menyampaikan pada tahap 1 sampai dengan tahap 7 sebelumnya untuk wilayah Jawa Barat memiliki alokasi 1.220.935 KPM dan telah terealisasi sebanyak 1.210.880 KPM atau 99,18%. Adapun penyaluran BST secara nasional sampai dengan tahap 6 telah tersalurkan sebanyak 98%. (Baca juga: Pemerintah Kawal Terus Program Jaring Pengaman Sosial )
Selain BST, PT Pos Indonesia (Persero) melakukan penyaluran Bantuan Sosial Tunai Dana Desa dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) sebanyak 136.384 KPM dan alokasi Provinsi Jawa Barat sebanyak 5.184 KPM.
Skema Bantuan Sosial Tunai Dana Desa disiapkan Pemerintah di luar bansos dan bantuan lainnya bagi masyarakat terdampak pandemi covid-19. Penyaluran Bantuan Sosial Tunai Dana Desa menurut data Kementerian Desa PDTT telah tersalur sebanyak 48,38 triliun (67,95%) di 33 provinsi. (Baca juga: Tiga Jamaah Umrah Indonesia Positif COVID-19 Tanpa Gejala )
Di tengah pandemi Covid-19, adanya Bantua Langsung Tunai Dana Desa bisa dimanfaatkan dalam penanggulangan Covid-19.
Bersama Pos Indonesia, Pemerintah terus mempercepat penyaluran Bantuan Sosial Tunai Dana Desa sehingga dapat dimanfaatkan untuk penanggulangan Covid-19 di desa, sekaligus juga digunakan dalam stimulus Bantuan Sosial Tunai Dana Desa (BST-DD).
Pos Indonesia optimis penyaluran BST dan penyaluran Bantuan Sosial Tunai Dana Desa tahap lanjutan ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas sesuai target melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah, mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, memperbanyak titik layanan, memperpanjang jam layanan, serta memperluas kerjasama dengan komunitas di daerah.
"Dan terutama selalu menerapkan protokol kesehatan baik untuk seluruh petugas maupun Keluarga Penerima Manfaat," jelas Faizal melalui keterangan elektronik yang diterima SINDOnews, Kamis (5/11/2020)
Mensos Juliari P Batubara dan Mendes PDTT A Halim Iskandar ingin memastikan seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 di sektor ekonomi sudah mendapat bantuan dari jaring pengaman sosial.
"Ini satu kolaborasi yang sangat bagus di era kementerian Kabinet Indonesia Maju di bawah komando Pak Presiden Joko Widodo. Kenapa, ini sebuah orkestrasi dan kolaborasi yang bagus utamanya soal sosial," kata Abdul Halim Iskandar.
Penyaluran BST yang dilaksanakan di Desa Manyeti merupakan penyaluran tahap 8 yang dilakukan oleh Pos Indonesia. Adapun nilai bantuan yang diberikan Rp300.000 untuk setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan jumlah alokasi 317 KPM.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi menyampaikan pada tahap 1 sampai dengan tahap 7 sebelumnya untuk wilayah Jawa Barat memiliki alokasi 1.220.935 KPM dan telah terealisasi sebanyak 1.210.880 KPM atau 99,18%. Adapun penyaluran BST secara nasional sampai dengan tahap 6 telah tersalurkan sebanyak 98%. (Baca juga: Pemerintah Kawal Terus Program Jaring Pengaman Sosial )
Selain BST, PT Pos Indonesia (Persero) melakukan penyaluran Bantuan Sosial Tunai Dana Desa dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) sebanyak 136.384 KPM dan alokasi Provinsi Jawa Barat sebanyak 5.184 KPM.
Skema Bantuan Sosial Tunai Dana Desa disiapkan Pemerintah di luar bansos dan bantuan lainnya bagi masyarakat terdampak pandemi covid-19. Penyaluran Bantuan Sosial Tunai Dana Desa menurut data Kementerian Desa PDTT telah tersalur sebanyak 48,38 triliun (67,95%) di 33 provinsi. (Baca juga: Tiga Jamaah Umrah Indonesia Positif COVID-19 Tanpa Gejala )
Di tengah pandemi Covid-19, adanya Bantua Langsung Tunai Dana Desa bisa dimanfaatkan dalam penanggulangan Covid-19.
Bersama Pos Indonesia, Pemerintah terus mempercepat penyaluran Bantuan Sosial Tunai Dana Desa sehingga dapat dimanfaatkan untuk penanggulangan Covid-19 di desa, sekaligus juga digunakan dalam stimulus Bantuan Sosial Tunai Dana Desa (BST-DD).
Pos Indonesia optimis penyaluran BST dan penyaluran Bantuan Sosial Tunai Dana Desa tahap lanjutan ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas sesuai target melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah, mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, memperbanyak titik layanan, memperpanjang jam layanan, serta memperluas kerjasama dengan komunitas di daerah.
"Dan terutama selalu menerapkan protokol kesehatan baik untuk seluruh petugas maupun Keluarga Penerima Manfaat," jelas Faizal melalui keterangan elektronik yang diterima SINDOnews, Kamis (5/11/2020)
Mensos Juliari P Batubara dan Mendes PDTT A Halim Iskandar ingin memastikan seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 di sektor ekonomi sudah mendapat bantuan dari jaring pengaman sosial.
"Ini satu kolaborasi yang sangat bagus di era kementerian Kabinet Indonesia Maju di bawah komando Pak Presiden Joko Widodo. Kenapa, ini sebuah orkestrasi dan kolaborasi yang bagus utamanya soal sosial," kata Abdul Halim Iskandar.
(mpw)
tulis komentar anda